Sakit, Gantung Diri, Ini Keterangan Kapolres Kabupaten Lebong

Reporter: Erick Voniker |

Editor: Zalmi Herawati |

Sabtu , 20 Apr 2024 - 21:57

IST/BE TUNJUKKAN: Kapolsek Rimbo Pengadang Iptu Amir Lukman Hakim SSos ketika di rumah duka, Sabtu, 20 April 2024.--

Harianbengkuluekspress.id - Diduga depresi karena penyakit yang tak kunjung sembuh, seorang warga bernama Rama (28), warga Desa Ajai Siang Kecamatan Topos, ditemukan sudah tidak bernyawa terjerat tali di leher di dalam kamar rumah orang tuanya, pada Sabtu 20 April 2024. Korban yang diduga gantung diri meninggalkan 1 orang istri dan anaknya.

Rama diketahui gantung diri berawal orang tua korban sedang mengangkat jemuran di samping kamar korban. Setelah itu ibu korban melihat kamar korban sudah terbuka dan ketika dipanggil, tidak ada sahutan dari korban. Pada saat itu, ibu korban masuk ke kamar dan alangkah terkejutnya karena melihat korban sudah tergantung didalam kamar dengan tali melilit di leher korban.

Melihat hak tersebut, seketika ibu korban berteriak dan para tetangga yang mendengar teriakan langsung menuju lokasi dan masuk ke kamar korban serta memutuskan tali di tiang tempat korban mengakhiri hidupnya.

Selanjutnya, sekitar pukul 15.30 WIB, petugas piket Polsek Rimbo Pengadang menerima laporan dan langsung menuju ke lokasi.

Kapolres Lebong AKBP Awilzan SIK melalui Kapolsek Rimbo Pengadang Iptu Amir Lukman Hakim SSos didampingi Kasubsi PIDM Humas Aipda Syaiful Anwar, membenarkan adanya musibah seorang warga gantung diri didalam kamar rumah orang tuanya. Pada saat anggota tiba, korban sudah dibaringkan di ruang tamu rumah.

"Dari hasil pemeriksaan ada bekas jeratan tali di leher," sampainya, Sabtu 20 April 2024.

Lanjut Kapolsek, korban mengakhiri hidupnya diduga dengan cara menjerat lehernya dengan tali. Diduga korban naik ke atas plafon rumah dibantu menaiki speaker aktif dan mengikatkan tali ke kayu dan leher korban.

"Karena terlihat speaker sudah tergeletak," ucapnya. (Erick Voniker)

sakit, gantung diri, ini keterangan kapolres kabupaten lebong                             harianbengkuluekspress.id - diduga depresi karena penyakit yang tak kunjung sembuh, seorang warga bernama rama (28), warga desa ajai siang kecamatan topos, ditemukan sudah tidak bernyawa terjerat tali di leher di dalam kamar rumah orang tuanya, pada sabtu 20 april 2024. korban yang diduga gantung diri meninggalkan 1 orang istri dan anaknya.
rama diketahui gantung diri berawal orang tua korban sedang mengangkat jemuran di samping kamar korban. setelah itu ibu korban melihat kamar korban sudah terbuka dan ketika dipanggil, tidak ada sahutan dari korban. pada saat itu, ibu korban masuk ke kamar dan alangkah terkejutnya karena melihat korban sudah tergantung didalam kamar dengan tali melilit di leher korban.
melihat hak tersebut, seketika ibu korban berteriak dan para tetangga yang mendengar teriakan langsung menuju lokasi dan masuk ke kamar korban serta memutuskan tali di tiang tempat korban mengakhiri hidupnya.
selanjutnya, sekitar pukul 15.30 wib, petugas piket polsek rimbo pengadang menerima laporan dan langsung menuju ke lokasi.
baca juga:usulan cpns dan pppk disetujui, ini dia formasinya untuk kabupaten rejang lebong
baca juga: percepat masa tanam, ini bantuan dari kementerian pertanian ri untuk petani di kabupaten kepahiang
kapolres lebong akbp awilzan sik melalui kapolsek rimbo pengadang iptu amir lukman hakim ssos didampingi kasubsi pidm humas aipda syaiful anwar, membenarkan adanya musibah seorang warga gantung diri didalam kamar rumah orang tuanya. pada saat anggota tiba, korban sudah dibaringkan di ruang tamu rumah.
"dari hasil pemeriksaan ada bekas jeratan tali di leher," sampainya, sabtu 20 april 2024.
lanjut kapolsek, korban mengakhiri hidupnya diduga dengan cara menjerat lehernya dengan tali. diduga korban naik ke atas plafon rumah dibantu menaiki speaker aktif dan mengikatkan tali ke kayu dan leher korban.
"karena terlihat speaker sudah tergeletak," ucapnya. (erick voniker)

Tag

Share