DBD Meningkat, Warga Diminta Waspada, Begini Caranya
Kegiatan fogging sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran DBD di Kabupaten Rejang Lebong.-Ary/BE -
harianbengkuluekspress.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong mencatat ada peningkatan kasus Demam berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa waktu terakhir di 15 kecamatan yang ada Kabupaten Rejang Lebong.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Dhendy Novianto Saputra SKM mengungkapkan, selama tahun 2024 ini total kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong mencapai 214 kasus.
"Berdasarkan data dari 21 Puskesmas yang ada di Rejang Lebong selama tahun 2024 ini atau hingga akhir April sudah ada 214 kasus DBD yang kita temukan di Rejang Lebong ini," kata Dhendi.
Dengan tingginya kasus tersebut, Dhendi meminta, masyarakat diminta mewaspadai peningkatan kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong tersebut. Sehingga tidak ada masyarakat Rejang Lebong yang meninggal dunia karena DBD. Adanya peningkatan atau tingginya kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong tersebut karena pengaruh musim. Dimana saat ini Kabupaten Rejang Lebong tengah dilanda musim hujan, sehingga banyak ditemukan genangan air yang bisa menjadi sarangan nyamuk Aedes Aegypti sebagai penyebar DBD untuk berkembang biak.
"Musim hujan yang saat ini tengah terjadi menyebabkan banyak genangan air, sehingga nyamuk cepat berkembang biak," papar Dhendi.
Lebih lanjut Dhendi mengungkapkan, dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, kasus DBD banyak ditemukan di kawasan Kota Curup seperti di Kecamatan Curup, Curup Timur, Curup Tengah, Curup Selatan hingga Curup Utara. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam menangani kasus DBD ini adalah dengan menyiapkan obat-obatan di layanan kesehatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Mulai dari Puskesmas hingga RSUD Kabupaten Rejang Lebong.
"Kami juga meminta peran serta masyarakat dengan melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN di lingkungan masing-masing, agar nyamuk tak berkembang biak," harap Dhendi.
BACA JUGA: Jangan Dibuang, Biji Pepaya Bisa Lawan Kanker, Begini Cara dan Manfaat Lainnya
BACA JUGA:Tingkatkan Akses Pendidikan, BPI Buka Program Percepatan Gelar, Berikut Jadwal dan Linknya
Karena menurut Dhendi, PSN saat ini dinilai paling efektif dalam melakukan pemberantasan DBD. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk melakukan 3 M Plus. Yaitu dengan menguras bak penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas dan menaburkan bubuk abate di penampungan air yang sulit untuk di kuras.
"Peran serta masyarakat sangat kami harapkan dalam mencegah pemberantasan DBD di Kabupaten Rejang Lebong ini," demikian Dhendi.(ari)