Rektor UMB Pimpin Aksi Bela Palestina, Sampaikan 10 Pernyataan Sikap
Rektor UMB,Dr Susiyanto MSi saat memimpin aksi bela Palestina di lapangan kampus 4 UMB, Selasa 7 Mei 2024-istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Ratusan mahasiswa dan civitas akademika Universitas Muhammadiyah dan Aisyiah melakukan aksi damai bela Palestina.
Di Bengkulu, aksi damai tersebut dipimpin langsung rektor UMB,Dr Susiyanto MSi di lapangan kampus 4 UMB , Selasa 7 Mei 2024.
Dalam aksi tersebut, mereka mengutuk keras agresi Israel kepada Palestina yang menyebabkan puluhan ribu orang meninggal.
Rektor UMB, Susiyanto mengatakan aksi bela Palestina sebagai bentuk dukungan sekaligus bentuk keprihatinan.
Ia juga mengatakan, aksi bela Palestina diikuti mahasiswa dan seluruh tenaga pendidik UMB. Tidak hanya itu, aksi tersebut juga digelar serentak pada perguruan tinggi Muhammadiyah, Aisyiah.
BACA JUGA:Hari Pertama Tes CAT Calon PPK Benteng, 6 Peserta Tak Hadir
BACA JUGA:Sempat Hilang, Perangkat Desa Ditemukan Selamat, Begini kejadiannya
" Muhammadiyah Bengkulu bersama dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Aisyiah se-Indonesia pada hari ini melaksanakan aksi damai secara serentak sebagai bentuk solidaritas bela Palestina, " ungkapnya.
Pada aksi damai tersebut, Susiyanto membacakan sepuluh poin pernyataan sikap. Dan eminta PBB untuk segera turun tangan membantu genjatan senjata agar korban jiwa tidak terus bertambah.
" Kita menuntut pihak-pihak, negara-negara lain yang mendukung Israel untuk menghentikan dan mendukung kemerdekaan Palestina, " ujarnya.
Ia juga meminta agar Pemerintah Indonesia ikut andil dalam permasalahan politik dan membuka hubungan diplomatik dengan negara pendukung Israel.
Berikut 10 Poin Pernyatan Sikap dalam aksi damai bela Palestina Muhammadiyah Bengkulu
1. Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, yang tergabung dalam Forum Rektor PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.