Pemkab Mukomuko Gelar Rembuk Stunting 2024, Ini Tujuannya

Pemkab Mukomuko Gelar Rembuk Stunting 2024, foto bersama usai kegiatan rembuk stunting-Endi/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menggelar rembuk stunting yang bertujuan memperkuat komitmen bersama dalam melaksanakan program nasional pencegahan dan percepatan penanganan stunting.

Acara ini merupakan bagian dari tahapan aksi konvergensi dari delapan aksi rembuk stunting dan menjadi aksi ketiga dalam rangkaian tersebut.

"Alhamdulillah, kami di Kabupaten Mukomuko melaksanakan rembuk stunting sebagai tahapan aksi konvergensi dari delapan aksi rembuk stunting. Rembuk stunting ini adalah aksi ketiga," ujar Wakil Bupati Mukomuko, Wasri.

Wasri menyampaikan hal ini setelah mengikuti rapat koordinasi rembuk stunting tingkat Kabupaten Mukomuko yang mengusung tema "Dengan Semangat Rembuk, Mari Kita Tingkatkan Konvergensi untuk Percepatan Penurunan Stunting 2024". 

BACA JUGA:Anggaran Program PMT untuk Penanganan Stunting Belum Terserap, Ini Kendalanya

BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Sebelum Belajar, Insya Allah Ilmu yang Didapat Bermanfaat bagi Sesama

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah (OPD), camat, kepala desa, puskesmas, dan masyarakat setempat.

"Rembuk stunting ini bertujuan untuk melaksanakan dan menyampaikan komitmen bersama seluruh OPD, camat, kepala desa, stakeholder, dan lintas sektor di daerah ini dalam percepatan penurunan stunting," tambah Wasri.

Wakil Bupati menekankan pentingnya program ini untuk menciptakan generasi emas pada tahun 2045. 

"Ini menjadi tanggung jawab kita semua, baik stakeholder maupun seluruh masyarakat, dalam melakukan pencegahan dan penurunan stunting," tegasnya.


Pemkab Mukomuko Gelar Rembuk Stunting 2024-Endi/Bengkuluekspress-

Wasri menjelaskan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan, mencakup remaja, calon pengantin (catin), ibu hamil, menyusui, pra nifas, balita, dan batita. 

Berbagai langkah telah disiapkan, seperti posyandu remaja dan pembagian tablet tambah darah di sekolah-sekolah bagi remaja perempuan.

"Remaja harus mulai mengonsumsi tablet tambah darah agar darah stabil dan tidak anemia," jelas Wasri. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan