Perhatikan Asupan Gizi, Ini Pesan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Redhwan Arif--

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, mengimbau remaja yang nantinya menjadi calon pengantin, agar menjalani pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan gizi. Tujuannya agar bisa melahirkan generasi sehat bebas stunting. 

Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Moch Redhwan Arif mengatakan, Dinkes terus meminta kabupaten/kota di Bengkulu, agar bisa memberikan edukasi secara masif kepada remaja calon pengantin, pasangan subur, ibu hamil, balita, dan ibu menyusui agar penyakit kekerdilan atau stunting terhadap anak bisa dicegah sedini mungkin.

"Bagi anak-anak remaja, pola makan harus diperhatikan, harus memperhatikan asupan gizi untuk dirinya, apalagi remaja kurang memperhatikan masalah gizi," kata Redhwan, Rabu 20 Maret 2024, kepada BE.

Menurutnya, hal yang perlu dipahami dan diperhatikan dalam pencegahan stunting tidak hanya dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat saja, tetapi harus diiringi dengan mencegah pernikahan dini. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan pola makan, perbaikan pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. 

BACA JUGA:21 Paket Sabu dan 2 Pengedar Ditangkap, Di Sini Lokasi Penangkapan Tersangka

BACA JUGA: Terdakwa BOK Dituntut Ringan, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Terdakwa

"Stunting dan kemiskinan ekstrem itu sejalan, tetap kekerdilan pada anak ini bukan hanya disebabkan oleh kemiskinan saja, tetapi juga pola asuh, sanitasi dan keberadaan air bersih," jelasnya.

Ia menjelaskan, stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Untuk itulah stunting menjadi salah satu fokus pemerintah agar generasi bangsa cerdas dan sehat. Bahkan pemerintah pusat menargetkan penurunan angka stunting sebesar 12 persen harus dapat dicapai pada 2024 ini. 

"Kita optimis target tersebut bisa tercapai kalau seluruh pihak bersama-sama menurunkan angka stunting," jelasnya.

Ia mengaku, stunting masih menjadi masalah besar yang harus segera diselesaikan di Bengkulu. Apalagi stunting dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia, bukan hanya berdampak kepada kondisi fisik anak, melainkan juga kesehatan hingga kemampuan berpikir anak. 

BACA JUGA: Terdakwa BOK Dituntut Ringan, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Terdakwa

"Dampak stunting ini bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah nanti rendah kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis yang mudah menyerang tubuh anak," tutupnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, 

Zamhari SH MH mengajak, masyarakat bersama-sama mencegah stunting. Salah satunya dengan menumbuhkan kesadaran pada masyarakat mengenai pentingnya protein hewani guna mencegah terjadinya stunting pada balita.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan