Kasus DBD di Bengkulu Meluas, Sudah 531 Warga Terjangkit

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi SP minta pemerintah segera tangani DBD.-Istimewa/Bengkulu Ekspress -

Harianbengkuluekspress.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu menyerukan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu untuk segera menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab berdasarkan data dari Dinkes Provinsi, hingga Maret 2024, jumlah kasus DBD mencapai 531 kasus, tersebar di 9 Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu.

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi SP mengatakan, sudah ada 531 orang terjangkit DBD di Provinsi Bengkulu. Bahkan diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak stabil saat ini. 

Oleh sebab itu, perlu tindakan dari Dinkes Provinsi Bengkulu untuk penanganan dan mencegah penyebaran lebih lanjut.

BACA JUGA:Isi Solar Berulang Kali di SPBU, 3 Penimbun Ditetapkan Tersangka

BACA JUGA:Anggaran Makan Minum Setda Mukomuko Dilidik, Segini Jumlah Anggarannya

"Kasus DBD di Provinsi Bengkulu saat ini cukup banyak, kami minta Dinkes Provinsi Bengkulu segera melakukan penanganan," ujar Jonaidi, Rabu 27 Maret 2024.

Menurut Jonaidi, salah satu bentuk penanganan DBD yang bisa dilakukan oleh Dinkes yakni dengan melaksanakan fogging secara merata di setiap Puskesmas di wilayah Provinsi Bengkulu. Hal ini dianggap penting untuk membantu membasmi sarang-sarang nyamuk sebagai upaya pencegahan penyebaran DBD. 

"Fogging secara merata perlu dilakukan di setiap daerah untuk membasmi nyamuk penyebab DBD," tambahnya.

Selain upaya dari pemerintah, Jonaidi juga meminta, masyarakat agar berperan aktif dalam upaya pencegahan kasus DBD. Salah satu cara yang disarankan adalah dengan menjaga kebersihan di sekitar rumah serta menutup penampungan air, sehingga tidak memberi kesempatan bagi nyamuk untuk berkembang biak.

"Kepada masyarakat diminta tetap waspada, serta harus memperhatikan lingkungan dan membersihkan halaman rumah maupun tempat-tempat yang bisa dijadikan sarang nyamuk," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Moh Redhwan Arif mengaku terus melakukan sejumlah langkah antisipatif dalam menghadapi penyakit DBD di Bengkulu. Beberapa langkah tersebut diantaranya dengan mengingatkan kembali kepada lintas sektor (linsek), fasilitas kesehatan dan masyarakat terkait upaya pencegahan dan pengendalian DBD di Bengkulu.

"Kami terus melakukan upaya untuk mengantisipasi penyakit DBD agar kasusnya tidak meningkat," tutur Redwan.

Ia menambahkan, pihaknya juga mengingatkan Dinkes Kabupaten/Kota agar memberikan imbauan kepada Puskesmas setempat untuk lebih aktif seperti meningkatkan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) dan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik. 

Selain itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus yaitu dengan menguras tempat yang sering dijadikan penampungan air seperti bak mandi, ember air. 

Tag
Share