Lebong Terancam Terisolir, Bupati Kopli Minta Bantuan ke Gubernur dan Presiden
Bupati Lebong, Kopli Ansori SSos meninjau jalan penghubung Kabupaten Lebong dan Rejang Lebong yang terancam putus akibat abrasi sungai. -IST/BE -
Harianbengkuluekspress.id - Pasca banjir bandang yang melanda beberapa hari lalu, Kabupaten Lebong terancam terisolir. Hal ini dikarenakan jalan milik Pemerintah Provinsi Bengkulu yang menghubungkan Kabupaten Lebong dengan Kabupaten Lebong yang berada di Desa Talang Ratu Kecamatan Rimbo Pengadang terancam putus.
Hal ini dikarenakan ada 2 titik jalan longsor akibat abrasi air sungai karena tingginya curah hujan di kabupaten tersebut.
Bupati Lebong, Kopli Ansori SSos ketika meninjau jalan yang rusak mengatakan, Kabupaten Lebong terus diguyur hujan dan mengakibatkan aliran air Sungai Ketahun menerjang ratusan rumah dan lahan pertanian serta fasilitas umum lainnya.
Termasuk membuat tekstur tanah turun yang membuat jalan provinsi ambruk dan juga akibat terkikis aliran air sungai, membuat tanah longsor dan memakan sebagian jalan provinsi.
"Kami di Kabupaten Lebong saat ini sedang ditimpa musibah," Sabtu, 20 April 2024.
BACA JUGA:4 Tahun Jalani Bisnis Investasi Bodong, Oknum Mahasiswi Sikat Rp 20 Miliar
BACA JUGA:Raih 3 Penghargaan IPMA, Bupati Syamsul Effendi: BE Berkarya dan Berprestasi!
Lanjut Bupati, terkhusus jalan milik Pemerintah Provinsi Bengkulu yang berada di Desa Talang Ratu, mengalami ambruk dan putus serta jalan yang hanya meninggalkan beberapa meter lagi akibat tanah penahan jalan yang abrasi atau longsor.
"Jalan putus dan juga hanya meninggalkan beberapa meter saja," ujarnya.
Masih dikatakan Bupati, jika jalan yang ambruk atau amblas ini tidak segera diperbaiki, maka akan mengancam pengguna jalan, serta jalan akan benar-benar putus, dimana jalan tersebut merupakan jalan satu-satunya penghubung antara Kabupaten Lebong dengan Kabupaten Rejang Lebong. Jika hal tersebut terjadi, maka akan melumpuhkan roda perekonomian Kabupaten Lebong.
"Jalan sudah sangat mengancam," ucapnya.
Untuk itulah, Bupati memohon dengan sepuluh jari perhatian dari Presiden Republik Indonesia dan Gubernur Bengkulu agar akses jalan bisa dibangun. Jika tidak ada perhatian, tidak mungkin akses menuju Lebong bisa terbangun, karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Lebong tidak sanggup memperbaikinya.
"Dan jalan ini merupakan tanggung jawab dari provinsi," tuturnya.
Ditambahkan Bupati, saat ini Lebong sedang terkena bencana banjir bandang yang mana ratusan rumah warga mengalami kerusakan dan itu menjadi tanggung hawab dari pemerintah daerah juga. Oleh karena itulah, amburuknya jalan juga butuh perhantian agar bisa diperbaiki.