Namun, Dedy juga mengakui bahwa jika ada masyarakat yang mengalami kesulitan saat mendaftar ke fasilitas kesehatan secara online, mereka tetap bisa melakukannya secara manual. Sehingga mereka tidak perlu terlalu khawatir terkait hal tersebut.
"Jika ada masyarakat yang mengeluhkan kesulitan mendaftar secara online atau terjadi error, maka bisa dilakukan secara manual. Sehingga masyarakat tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan," ujar Dedy.
Dedy menambahkan, kemungkinan besar masalah yang dihadapi masyarakat di Bengkulu bukan disebabkan oleh aplikasi yang error. Bisa jadi peserta BPJS Kesehatan tersebut belum membayar iuran, berhenti bekerja, dan lainnya.
"Kemungkinan bukan disebabkan oleh aplikasi error karena biasanya kalau ada maintenance pada aplikasi bisa pakai manual dan terinformasi pada grup PIC rumah sakit," tambahnya.
Pihak BPJS Kesehatan juga telah menyebarkan informasi kepada petugas di rumah sakit mengenai prosedur manual ini. Dengan demikian, rumah sakit siap membantu peserta BPJS yang mengalami kesulitan dalam mendaftar secara online.
"Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tetap tenang jika mengalami kendala teknis saat menggunakan aplikasi BPJS Kesehatan. Mereka diharapkan dapat segera menghubungi petugas di fasilitas kesehatan untuk mendapatkan bantuan," tuturnya.
BPJS Kesehatan juga terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap sistem aplikasi mereka untuk memastikan tidak ada gangguan yang menghambat akses layanan kesehatan.
"Kami selalu memonitor dan memastikan bahwa sistem aplikasi berjalan dengan baik agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu," imbuhnya.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga membuka layanan pengaduan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan atau memiliki keluhan terkait layanan kesehatan. Ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan responsivitas terhadap kebutuhan masyarakat.
"Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada peserta BPJS Kesehatan," tutup Dedy.(999/**)