Pedagang BU Keluhkan Susah Mendapatkan Gas Melon, Ini Penyebabnya

Salah seorang pedagang di Kabupaten BU mengeluhkan susahnya mendapatkan gas melon sejak sepekan terakhir.-APRIZAL/BE -
harianbengkuluekspress.id - Dalam sepekan terakhir, gas LPG bersubsidi 3 kilogram atau lebih dikenal gas melon di wilayah Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara (BU) terjadi kelangkaan. Sehingga hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut.
Hal tersebut diakui oleh salah seorang pedagang, Leni.
Ia mengakui sulit mendapatkan gas melon tersebut dan juga membuat adanya kenaikan harga di warung eceran yang hingga mencapai Rp 27 ribu per tabung dan bahkan ada yang mencapai Rp 30 ribu per tabung.
"Kami tidak mengetahui apa penyebab langkanya gas melon ini mas, jika ada di eceran harganya pun jauh lebih mahal dari biasanya," ungkapnya
BACA JUGA: Jadwal dan Prosedur Pengantian Jemaah Haji Khusus Lunas Tunda 2025, Begini Cara dan Ketentuannya
BACA JUGA:Patuhi Aturan Beban Angkutan Barang, Ini Warning Plt Dishub Provinsi Bengkulu
Pedagang lainnya Ade menerangkan, bahwa memang kelangkaan gas melon sudah terjadi sejak satu pekan terkahir. Dengan melihat kondisi seperti ini, selaku pedagang kecil mengeluhkan, lantaran meningkatnya biaya atau modal dagang mereka. Sehingga keuntungan yang didapat menjadi berkurang. Maka dari itu ia sangat berharap kondisi LPG subsidi ini dapat kembali normal.
"Tentu selaku pedagang kecil kita sangat mengeluhkan hal ini dan kami harap gas LPG dapat kembali normal," harapnya.
Sementara itu, meski masyarakat mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg tersebut, beberapa pangkalan gas yang berada di Kecamatan Arga Makmur mengaku kalau tidak ada persoalan terkait pendistribusian LPG dari agen. Bahkan menurut pemilik pangkalan gas, Maria tidak ada pengurangan kuota dari agen. Hal ini kemungkinan terjadi lantaran meningkatnya jumlah konsumen menjelang memasuki bulan suci ramadan.
"Pendistribusian lancar dari agen ke kita selaku pangkalan dan tidak ada pengurangan kuota. Kemungkinan ini terjadi lantaran banyaknya masyarakat yang membeli untuk keperluan menjelang ramadan ini mas," pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa tahun ini khusus Kabupaten Bengkulu Utara mengalami penambahan kuota dari sebelumnya 7.200 ton menjadi 7.608 ton. Setelah adanya kuota di Provinsi Bengkulu yang mendapatkan kuota khusus gas melon sebanyak 57.137 metrik ton atau bertambah 1.496 ton dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, untuk harga eceran tertinggi tahun ini belum mengalami perubahan atau masih sama dengan tahun sebelumnya. Yakni terdapat 3 tingkatan harga yang berbeda di setiap kecamatan, mulai dari Rp 19 ribu per tabung hingga sampai Rp 21 ribu per tabung.(afrizal)