Harianbengkuluekspress.id – Para peternak sapi di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) mulai dihantui dengan serangan panyakit pada hewan ternaknya. Hal tersebut ditambah para dengan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi sejak awal Mei 2024.
Kepala Distan BS, Sakimin SPt menuturkan kondisi cuaca cuaca ekstrem saat ini menyebabkan genangan air dimana-mana hingga penurunan suhu lingkungan secara drastic.
Sehingga acamana serangan penyakit pada hewan ternak harus diwapadia, salah satunya penyakit BEF atau Bovine Ephemeral Fever. Penyakit ini sering disebut juga sebagai Demam Tiga Hari (Three Days Sickness).
“Menjaga kebersihan kandang hingga menambahkan suplemen pada ternak menjadi langkah terbaik dalam mencegah terserangnya penyakit," ujar Sakimin, Kamis 23 Mei 2024.
BACA JUGA:PPS Terpilih Segera Dilantik, Ini Waktu dan Jumlahnya
BACA JUGA:Gertam Perdana Padi Gogo, Sekda Harap Bisa Wujudkan Ini
Lebih lanjut, Sakimin menyampaikan jangan sampai membiarkan ternak kehujanan karena dapat memicu penyakit ini lebih akut. Sebab penyakit ini bersifat akut yang disertai demam, dengan angka kesakitan yang tinggi. Adapun gejala awal penyakit ini yaitu peningkatan suhu tubuh sapi secara dratis. Lalu diiringi bagian tubuh gemetar hebat hingga keluar cairan dari dalam hidung dan mulut.
"Bahkan ternak yang terserang BEF juga kehilangan nafsu makan dan minum. Ternak yang terkena BEF lebih banyak diam dengan pandangan mata yang sendu," terangnya.
Penyakit BEF dari hasil penelitian ahli disebarkan melalui gigitan nyamuk yang sering hinggap di badan ternak. Nyamuk tersebut bersifat vector dan berpindah dari satu ternak ke ternak lainnya dan harus diwaspadai.
“Pemberian antibiotic hingga ramuan khusus dapat menjadi lilihan tebaik untuk penangan awal. Tetapi bagusnya temuan tersebut langsung dilaporkan ke PPL untuk tindakan lebih lanjut,” jelasnya.
BACA JUGA:Vermin KTP Balon Independen Terganggu Masalah Ini
Dari laporan para peternak penyakit BEF sudah banyak menjangkito sapi bali di wilayah Kecamatan Pino Raya. Diantaranya di Desa Talang Padang yang setidaknya ada sebanyak 7 ekor sapi mati lantaran terserang BEF. Meskipun peternak sudah melakukan pengobatan dengan memberikan ramuan tradisional dan suntikan belum dapat secara ampuh menyembuhkan hewan ternak kesayangannya.
“Ada sebanyak 2 ekor ternak saya sudah terkena BEF, suhu tubuhnya sangat panas. Terpaksa saya jual karena tidak ingin beresiko, singkat Khairun (50) peternak sapi Desa Talang Padang.
Adapun peternak sapi lainya, Gunawan (55) mengungkapkan kebanyakan sapi yang sedang mengandung hingga baru melahirkan anak sangat rentan serangan BEF. Sehingga tingkat kewaspadaan harus terus diperhatikan kepada hewan ternak sapi yang sedang mengandung dan melahirkan.
BACA JUGA:Pelaku Penganiayaan Dibekuk, Lakukan Aniaya Gunakan Alat Tajam Ini