Harianbengkuluekspress.id-Untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kecamatan Air Manjuto, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Mukomuko gencar melakukan langkah nyata.
Diantaranya, Rabu 5 Juni 2024 digelar rapat koordinasi (Rakor) yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di aula kantor kecamatan.
Dalam Rakor ini, Pelaksanaan Mekanisme Operasional Program Bangga Kencana menjadi topik utama pembahasan. Program ini dirancang untuk menekan angka stunting yang masih menjadi tantangan nasional.
Mulyadi, S.IP, Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Air Manjuto, menjelaskan bahwa stunting tidak hanya menjadi masalah lokal tetapi juga nasional yang perlu penanganan serius.
BACA JUGA:Update Harga Emas Kamis 6 Juni 2024, Antam dan UBS Turun
BACA JUGA:Resahkan Warga BS, Pedagang Eceran Ditertibkan, Ini Pemicunya
"Berbagai strategi dan upaya terus dilakukan pemerintah daerah untuk menekan dan mencegah naiknya angka stunting, terutama di Kabupaten Mukomuko," ujarnya dengan tegas.
Mulyadi menambahkan bahwa upaya percepatan penurunan angka stunting harus dimulai dari tingkat bawah, yaitu tingkat kecamatan dan desa,
Melalui pelaksanaan Mekanisme Operasional Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menciptakan keluarga yang sehat dan berkualitas,” katanya dengan penuh semangat.
Sugiyanto, S.Pd, Camat Air Manjuto, turut menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam upaya penanganan stunting.
"Penanganan stunting di wilayah ini adalah tanggung jawab bersama. Berdasarkan data dari Puskesmas, ada 65 anak yang berisiko gizi kurang. Inilah yang harus kita kawal agar tidak terindikasi stunting, dengan memberikan makanan tambahan pada balita dan ibu hamil," jelasnya.
Sugiyanto juga menekankan pentingnya validasi data dari Puskesmas untuk memastikan penanganan yang tepat.
"Camat mengimbau para kepala desa dan semua kader posyandu di Kecamatan Air Manjuto agar mengajak semua balita dan ibu hamil untuk aktif ke posyandu, guna memvalidasi data stunting di akhir bulan ini," tambahnya.
Dalam rakor ini, dicatat bahwa 65 anak diduga terindikasi stunting, dengan distribusi di beberapa desa seperti Desa Agung Jaya, Desa Pondok Makmur, Desa Tirta Mulya, dan lainnya.