Husin, salah seorang petani mengakui bahwa kekeringan ini sudah dialaminya sudah dua kali. Tahun lalu dan tahun ini. Dalam upaya mengantisipasi agar sawah mereka dapat tetap dialiri air mereka menggunakan pompa mesin air agar dapat mengaliri sawah mereka.
"Meski hujan telah mengguyur, namun curah hujannya masih sedikit, sehingga belum dapat mengaliri sawah kami dengan optimal," ujarnya.
Senada yang di sampaikan Mardi, seorang petani di Desa Sidodadi Kecamatan Arma Jaya. Ia juga mengaku kesulitan air ini disebabkan karena irigasi yang mengaliri sawah jebol dan hingga saat ini belum ada perbaikan.
"Sejak kemarau ini memang air sulit, ditambah lagi irigasi mengalami kerusakan. jadi airnya susah ngalir," terangnya.
Ia berharap kepada pemerintah agar irigasi dapat segera diperbaiki, sehingga bila musim hujan tiba, air dapat kembali lancar mengaliri sawah.
"Harapan kami dapat segera diperbaiki. Karena memang masalah air ini sangat diperlukan untuk persawahan," harapnya.
Selain itu, petani juga kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Mardi mengaku memang tidak selalu terjadi, namun pupuk subsidi ini akan sulit didapatkan disaat petani membutuhkan pupuk.
"Memang tidak selalu sulit mendapatkan pupuk. Pupuk subsidi ini sulit kita dapatkan disaat kita lagi butuh untuk memupuk," tandasnya.(127/900)