Ekonomi Bengkulu Tumbuh 4,7 Persen, Ini Faktor Pendorongnya

Senin 05 Aug 2024 - 21:30 WIB
Reporter : Rewa
Editor : Dendi S

Harianbengkuluekspress.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu  pada triwulan II tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan, mencapai angka 4,7 persen secara year-on-year (yoy). 

Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yang hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,18 persen.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal mengatakan, pencapaian ini didorong oleh berbagai sektor yang berperan penting dalam perekonomian daerah. 

Salah satunya sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Bengkulu dengan kontribusi sebesar 1,75 persen.

BACA JUGA:Program Kerakyatan Tetap Berlanjut, DPRD Kota Bengkulu Masukkan Dalam di KUA PPAS 2025

BACA JUGA:Perbup Pencegahan Pernikahan Dini Dirancang , Ini Tujuannya

"Pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan II tahun 2024 ini cukup baik, dengan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang menjadi kontributor signifikan," ujar Win.

Selain sektor pertanian, sektor perdagangan besar dan eceran juga memberikan andil positif terhadap pertumbuhan ekonomi Bengkulu, dengan sumbangan sebesar 0,56 persen. 

Sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial menyusul dengan kontribusi sebesar 0,55 persen. 

"Kemudian ada juga sektor-sektor lainnya secara keseluruhan menyumbang total 2,27 persen, tambah Win Rizal.

Di sisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, SSos, MKes menyampaikan pandangannya terkait pertumbuhan ekonomi ini. Menurutnya, pertumbuhan yang dicapai memang cukup positif, namun perlu diimbangi dengan upaya yang lebih besar dari pemerintah daerah untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian ini di masa mendatang.

"Kalau pemerintah pusat menghendaki target pertumbuhan ekonomi di Bengkulu tinggi, tapi kalau tidak sesuai kemampuan keuangan daerah bagaimana kita mencapai pertumbuhan itu?" ungkap Isnan.

Menurut Isnan, kondisi keuangan daerah yang masih tergantung pada dana transfer dari pusat termasuk kegiatan instansi vertikal, menjadi tantangan tersendiri dalam mencapai target pertumbuhan yang diharapkan. 

"Untuk Provinsi Bengkulu masih tergantung dana transfer pusat termasuk kegiatan instansi vertikal," jelasnya.

Menjelang perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Isnan berharap rilis data terbaru dari BPS ini dapat menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran secara lebih tepat guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. 

Kategori :