Harianbengkuluekspress.id- Lomba karya tulis ilmiah berbasis riset untuk siswa madrasah dimulai. Sedikitnya 30 tim terbaik dari masing-masing bidang akan memperebutkan enam tiket grand final pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional di Ternate, Maluku Utara.
Lomba ini juga dikenal dengan Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) tengah memasuki tahap bimbingan menuju final. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M. Sidik Sisdiyanto menyebut bahwa pendampingan, baik berupa pendidikan, pelatihan, maupun pembiasaan dalam tradisi riset dan berkompetisi secara fair, dilakukan agar peserta tidak terjebak pada model pemikiran, sikap dan perilaku yang instan dan pragmatis. Salah satu strateginya adalah memberikan ruang lebih kepada para peserta didik Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) untuk memaksimalkan potensi dan bakat mereka. BACA JUGA:Tilang Sistem Poin, Kenali Batas Maksimal Poin Yang Bisa Bikin SIM Dicabut BACA JUGA:Masyarakat Wajib Tahu, Tilang Sistem Poin Segera Diterapkan , Ini Poin dan Sanksinya Kasubdit Kesiswaan Solla Taufiq mengingatkan semangat untuk belajar dan berproses, jangan sampai penelitian ini berhenti saat dinyatakan sebagai juara. Dari MYRES ini diharapkan lahir peneliti-peneliti muda yang berakhlakul karimah sehingga mampu mengharumkan nama madrasah yang bermutu maju dan mendunia. "Kesempatan sudah di depan mata, tinggal bagaimana adik-adik berikhtiar secara maksimal menjemput peluang ini. Dunia membutuhkan alumni madrasah yang menguasai riset pada berbagai cabang keilmuan. Jadikanlah riset sebagai sebuah tradisi di madrasah untuk dapat berpikir ilmiah terarah dan terukur didukung data yang akurat," ujar Solla yang juga alumni Pesantren ini. Koordinator Pelaksana Tim MYRES yang juga Kasubtim Kesiswaan MA/MAK, Mustofa Fahmi mengingatkan para peserta untuk mengedepankan orisinalitas dan akurasi data. “Dalam penyusunan laporan hasil penelitian semua harus berbasis data dan fakta yang dapat dipertanggungawabkan semua, di sini peran guru pembimbing penelitian sangat penting karena harus dapat membimbing siswa untuk menarasikan hasil penelitian yang akan dipresentasikan tanggal 27-28 Agustus nanti secara daring.” ujar Doktor lulusan Australia ini. BACA JUGA:Ulang Sejarah Juara Dunia, Begini Cerita Sang Jawara Tim Olimpiade Geografi Indonesia BACA JUGA:Cetak Sejarah, Siswa/Siswi Indonesia Juara Umum Dunia Olimpiade Ini Penilaian pada tahap presentasi laporan hasil penelitian meliputi konten, desain, dan sistematika materi, kemampuan presentasi: percaya diri, etika presentasi, penguasaan materi dan efektivitas presentasi serta kemampuan menjawab pertanyaan dan berargumentasi. “Presentasi dilakukan secara daring pada 27 Agustus 2024 untuk jenjang MTs dan 28 Agustus 2024 untuk jenjang MA. Adapun alokasi waktu presentasi laporan penelitian masing-masing 15 menit, yaitu 7 menit pemaparan dan 8 menit tanya jawab dengan dewan juri,” tandas Fahmi. (**)
Kategori :