Harianbengkuluekspress.id - Musim kemarau yang melanda wilayah Kabupaten Kaur telah menyebabkan beberapa desa di Kecamatan Tanjung Kemuning mengalami krisis air bersih.
Akibatnya warga beberapa desa di Kecamatan Tanjung Kemuning terpaksa menjadikan aliran Sungai Padang Guci untuk keperluan mandi, mencuci dan lainnya.
“Sudah satu minggu ini sumur di rumah kami kering, kalau pun ada airnya paling cuma cukup untuk air minum saja. Kami terpaksa mandi dan mencuci di sungai Padang Guci ini,” kata Okta (43), salah satu warga Selika Kecamatan Tanjung Kemuning kepada BE, Minggu 1 September 2024.
Dikatakan Okta, sungai Padang Guci merupakan alternatif setiap tahun jika musim kemarau melanda. Menurutnya, selain dirinya banyak pula warga dari desa lainnya yang datang ke sungai dimaksud karena alami kekeringan.
BACA JUGA:Kereta Api di Rejang Lebong Tabrak Angdes, 1 Meninggal dan 2 Terluka
BACA JUGA:Bawaslu Pantau Proses Pendaftaran Balon Kada
Dimana tampak tiap siang dan sore terlihat ramai dan berbondong-bondong warga berdatangan dari berbagai penjuru kawasan kecamatan tersebut.
“Kalau musim kemarau sumur mulai kering dan mau tidak mau harus pergi ke sungai walaupun sedikit jauh,” ujarnya.
Senada Iwan (39), warga Sulawangi, ia juga mengaku jika setiap sore sejak masuk musim kemarau sekitar pukul 16.00 WIB mandi di sungai tersebut. Sebagian warga yang mandi terkadang tidak sendiri, melainkan bahkan ada yang membawa keluarga besarnya untuk segala keperluan, seperti untuk mandi, dan juga mencuci mobil.
“Setiap sore orang ramai di sini untuk mandi, datangnya pun ada yang sekeluarga. Maklum sejak musim panas banyak sumur warga yang kering sumur dan air sungai jadi solusinya,” ujarnya.
BACA JUGA:Gusnan Imbau Dirikan Bangunan Sesuai Aturan
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaur Muljunias ST melalui Kabid Tanggap Darurat Yanto SSos saat dikonfirmasi, ia juga mengakui jika beberapa minggu ini warga mulai kesulitan air bersih dan banyak mandi ke sungai. Sedangkan kemarau diprediksi akan terus terjadi hingga September 2024 ini.
“Kita tidak bisa berbuat banyak, untuk memenuhi kebutuhan air di kantor sulit karena sumur kering. Sekarang ini warga Kaur bisa mengandalkan sungai, karena hampir semua wilayah di Kaur ini ada sungai,” singkatnya.(Irul)