Harianbengkuluekspress.id - Pasca dilakukan penggerebekan oleh warga desa atas dugaan asusila oleh Kepala Desa Air Teras, Armen Jayadi, Pemda Seluma melalui sekretaris daerah memastikan akan menurunkan tim untuk melakukan pembuktian dari laporan asusila.
“Tindak lanjut laporan warga adalah menurunkan tim untuk mencari bukti. Baik itu memintai keterangan warga pemerintahan desa termasuk kepala desa sendiri. Inspektorat dan PMD-lah yang akan ke lapangan untuk pencari bukti ini,” tegas Sekretaris Daerah, H Hadianto MSi kepada wartawan.
Disampaikan, sebelumnya warga berserta saksi mendatangi PMD Seluma untuk menyampaikan laporan dugaan asusila oleh Kepala Desa Air Teras, Armen Jayadi. Selain itu juga, desakan warga untuk menuntut Kades mereka segera diberhentikan.
Terpisah, Sofyan (60) yang diketahui merupakan mantan Kepala Desa Air Teras mengatakan, jika kedatangan mereka ke kantor Bupati Seluma, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) diajak untuk rapat bersama tim dan dihadiri langsung oleh Sekda.
BACA JUGA:ASN Diingatkan Tak Terlibat Politik Praktis, Ini Sanksinya
BACA JUGA:Auning Masjid Agung Mulai Dibangun, Segini Jumlah Anggarannya
“Sekda sudah pastikan untuk tim inspektorat dan PMD untuk mengumpulkan bukti dan mengklarifikasi langsung,” sampainya sambil memperlihatkan bukti surat kepada wartawan.
Dengan membawa sejumlah bukti, mereka melaporkan ulah kepala desa-nya yang diduga melakukan perbuatan asusila. Bahkan perbuatan Kades mereka dinilai sudah tidak dapat menjadi panutan suri tauladan bagi masyarakat.
Hal ini lantaran, oknum Kades tersebut sudah melanggar norma adat dan agama. Usai digerebek oleh massa ketika kedapatan berkurung di dalam kamar rumah seorang janda beranak 2 yang merupakan warga satu desa dengan sang oknum kepala desa. Aksi penggerebekan tersebut telah terjadi pada Kamis, 22 Agustus lalu, sekitar Pukul 22.00 WIB.
"Untuk kejadian ini sudah 4 Minggu lamanya yang sudah membuat resah warga. Saat hari Kamis malam Jumat kemarin, puncaknya warga mendatangi rumah janda itu dan melakukan penggerebekan massa. Kades kami keluar lewat pintu belakang, tapi tidak bisa lagi kabur karena massa sudah mengepung," sampainya.
BACA JUGA:2 Rumah Ludes Terbakar, di Sini Lokasinya
Sementara itu, dalam pernyataan oknum Kades tersebut melalui surat yang ditandatangani salah seorang perangkat desanya menerangkan. Bahwa oknum Kades dan janda tersebut sudah menikah siri. Namun hal tersebut dinilai masyarakat hanya rekayasa.
"Ini jelas fiktif dan surat pernyataan yang dibuat Kaur Keuangan itu hanya akal-akalan saja. Mana ada nikah di Pantai Seluma jam 1 malam. Kalau mau nikah sirih itu harusnya di KUA atau di rumah keluarga si perempuannya," terangnya.
Sementara itu, oknum Kades yang dilaporkan tersebut saat berusaha dikonfirmasi wartawan ini melalui via WhatsApp belum dapat dihubungi untuk dimintai konfirmasinya. (Jefrianto)