Harianbengkuluekspress.id- Eksistensi Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) sebagai benteng akhlak bangsa harus kita jaga dan negara harus hadir untuk memberikan afirmasi dan fasilitasi agar terus berkembang.
Guna memperkuat eksistensi dan meningkatkan kualitas MDT, Itjen Kemenag meninjau sekaligus berdiskusi dengan para praktisi MDT diberbagai daerah di Indonesia.
Pengendali Teknis Itwil II, Itjen Kemenag Akhmad Hariyanto, mengatakan, langkah ini penting dilakukan untuk memperkuat eksistensi dan meningkatkan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT).
Menurutnya, MDT telah eksis jauh sebelum Indonesia Merdeka sebagai madrasah awal mengenalkan cara membaca al-Quran dan ibadah-ibadah praktis,
MDT sebagai lembaga Pendidikan Keagamaan non formal, selama ini terus membekali akhlakul karimah para santri.
“Ketika dekadensi moral melanda, maka harapan terakhir kita tambatkan kepada MDT, sebagai benteng moral dan akhlak,” katanya.
BACA JUGA:MTQN ke-30 Resmi Dibuka Presiden, Jokowi Tekankan Ini
Ketua Tim Evaluasi Muhammad Yudhi Firmansyah, menjelaskan bahwa tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi MDT, kelembagaan, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana dan permasalahan yang dihadapi para pengelolanya.
Yudhi menekankan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Medan menghadapi tantangan yang kompleks dalam meneruskan api perjuangan keagamaan dan itu ditambatkan kepada MDT.
"Eksistensi MDTA sebagai benteng akhlak bangsa harus kita jaga dan negara harus hadir untuk memberikan afirmasi dan fasilitasi agar terus berkembang," tegasnya di Kankemenag Medan.
Yudhi menegaskan bahwa Itjen Kemenag tidak hanya ingin mengetahui masalah yang dihadapi MDT, tetapi juga memberikan solusi bersama untuk kemajuan MDT di masa depan.
Para Pengelola MDT yang hadir saat Pertemuan Evaluasi berharap agar kesejahteraan Ustadz MDT dapat terus ditingkatkan, dukungan dalam kegiatan belajar mengajar dan pengakuan terhadap lulusan MDT semakin diperkuat. (**)