Harianbengkuluekspress.id - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah di Kelurahan Bajak, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu berlangsung cukup meriah.
Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Baiturrahim pada momen yang istimewa ini melakukan arak-arakan jambar uang.
Ketua BKM Baiturrahim, Hilman Fuadi mengatakan, peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Kelurahan Bajak Kota Bengkulu berlangsung meriah dengan dimulainya arak-arakan Jambar Uang dari Simpang 4 Bajak menuju Masjid Baiturrahim. Sebanyak 12 jambar uang diarak, terdiri dari 9 kelompok rukun tetangga (RT) dan 2 dari majelis taklim setempat.
Selain itu, terdapat tambahan jambar dari tokoh masyarakat, yakni mantan Wakil Wali Kota Bengkulu periode 2018-2023, Dedy Wahyudi.
BACA JUGA:Lahan Eks Syahbudin Dikuasai Ormas, Nyaris Terjadi Adu Jotos
BACA JUGA:Masa Sanggah Pelamar CPNS Hanya 3 Hari, Catat Tanggalnya
"Dari seluruh jambar uang yang diarak, terkumpul lebih dari Rp 18 juta, yang akan digunakan untuk kesejahteraan masjid dan kegiatan keagamaan," kata Hilman, Senin, 16 September 2024.
Hilman mengaku peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Baiturrahim setiap tahunnya selalu disambut antusias oleh masyarakat. Karena tradisi arak-arakan jambar uang merupakan bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW sekaligus untuk memperkuat tali silaturahmi dan kebersamaan antar warga.
"Jambar uang pada peringatan Maulid Nabi ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW sebagai suri teladan, tetapi juga untuk memperkuat tali silaturahmi dan kebersamaan antar warga," ujarnya.
Hilman menambahkan, tradisi jambar uang, memiliki makna yang dalam. Selain menjadi bentuk penghormatan, tradisi ini mencerminkan nilai kebersamaan dan gotong-royong masyarakat Melayu Bengkulu. Dana yang terkumpul melalui Jambar Uang akan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masjid, yang berfungsi sebagai pusat ibadah dan tempat musyawarah bersama.
"Jadi dana yang terkumpul dari kegiatan ini akan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masjid," tuturnya.
Selain Jambar Uang, peringatan Maulid Nabi di Baiturrahim juga dimeriahkan dengan lantunan Sarafal Anam, yang merupakan tradisi masyarakat Bengkulu melantunkan salawat Nabi Muhammad SAW dengan syair barzanji diiringi tabuhan rebana. Hilman menambahkan bahwa tradisi ini telah menjadi bagian dari identitas masyarakat Melayu Bengkulu sejak masuknya ajaran Islam ke provinsi tersebut beberapa ratus tahun yang lalu.
"Kami laksanakan tradisi Sarafal Anam ini pada momen-momen hari besar keagamaan, seperti Tahun Baru Islam, Maulid Nabi, dan juga pada saat kelahiran bayi. Tradisi ini mengajarkan kami untuk selalu memuliakan Rasulullah SAW dan menjaga kebersamaan dalam berbagai kesempatan," pungkasnya.(999)