Jelang Akhir Tahun, Harga Pangan Berpotensi Naik, Begini Pernyataan BPS Bengkulu

Senin 07 Oct 2024 - 21:15 WIB
Reporter : Rewa
Editor : Dendi Supriadi

Harianbengkuluekspress.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu meminta Pemerintah Daerah di Bengkulu untuk terus memperkuat peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). 

Hal itu dilakukan untuk mencegah potensi kenaikan harga pangan menjelang akhir tahun 2024 di Provinsi Bengkulu

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Win Rizal ME memberikan peringatan terkait potensi kenaikan harga pangan menjelang akhir tahun 2024 di Provinsi Bengkulu. 

Meskipun pada September lalu inflasi Bengkulu tercatat minus 0,28 persen (month-to-month), namun perlu antisipasi menjelang Natal dan Tahun Baru, dimana harga pangan kerap berfluktuasi dan mengalami kenaikan signifikan.

“Kita harus jaga harga. Karena saat ini beras sudah mulai merangkak naik. Bukan berarti komoditas yang saat ini turun seperti cabai rawit, cabai merah, atau bawang tidak akan naik. Menjelang Natal dan Tahun Baru, harga-harga ini akan ikut bergerak naik,” ujar Win, Senin, 7 Oktober 2024.

Kenaikan harga pangan, menurut Win sering kali berjalan bersamaan dengan sektor lain yang juga menyumbang inflasi. Seperti penerbangan dan jasa transportasi.

"Pergerakan harga pangan ini kerap serempak dengan kenaikan harga angkutan udara dan jasa lainnya. Oleh karena itu, perlu antisipasi yang kuat dari TPID agar inflasi tidak melonjak terlalu tinggi," tambahnya.

BACA JUGA:Tingkatkan Pengelolaan Sampah, DLHK dan Lapas Manna Jalin Kerjasama

BACA JUGA:Anggota Tagana Diajarkan Cara Mendirikan Shelter, Ini Tujuannya

Win Rizal juga menyoroti bahwa menjelang akhir tahun, faktor psikologis masyarakat berperan penting dalam mempengaruhi inflasi. 

Selain karena suplai dan permintaan, masyarakat cenderung berbelanja lebih banyak dari kebutuhan pokoknya, terutama dalam persiapan menghadapi libur panjang Natal dan Tahun Baru.

“Jadi, bukan hanya soal suplai dan demand. Stok barang sebenarnya cukup, tapi masyarakat cenderung ingin belanja lebih banyak menjelang Natal. Ini yang harus kita antisipasi. Sosialisasi kepada masyarakat perlu digalakkan agar belanja sesuai kebutuhan," tutur Win.

Kendati demikian, inflasi tahun kalender (Januari-September) Provinsi Bengkulu masih berada pada tingkat yang relatif terkendali, yaitu 0,38 persen. 

Sementara itu, inflasi tahunan (year-on-year) tercatat sebesar 1,48 persen. Meski angka inflasi ini cukup stabil, Win Rizal menekankan pentingnya upaya antisipatif di tiga bulan terakhir tahun 2024 agar kenaikan inflasi tidak signifikan.

“Mudah-mudahan dalam tiga bulan terakhir ini kita bisa menjaga harga tetap terkendali. Ini adalah tantangan yang cukup berat, namun dengan langkah-langkah antisipasi yang tepat. Kita bisa mempertahankan inflasi di rentang 2,5 persen plus minus satu, atau antara 1,5 hingga 3,5 persen. Semoga ini bisa kita wujudkan,” harapnya.

Kategori :