Tertipu Proyek, Merugi Puluhan Juta, Ini Modus yang Digunakan Pelaku untuk Membujuk Korban

Senin 07 Oct 2024 - 21:38 WIB
Reporter : Rizki Surya Tama
Editor : Zalmi Herawati

Haranbengkuluekspress.id - Modus penipuan kerja sama proyek dialami Iwan Sastrawijaya (42), warga Kelurahan Kebun Tebeng, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu. Korban mengalami kerugian Rp 83 juta akibat tertipu proyek pengadaan sampul raport di salah satu Dinas di Kabupaten Seluma. Korban akhirnya melaporkan rekannya berinisial WY, orang yang mengajak korban mengikuti proyek pengadaan sampul raport tersebut. Laporan tersebut telah diterima Polresta Bengkulu, saat ini masih dalam penyelidikan.

"Laporan sudah diterima, saat ini masih dalam penyelidikan Polresta Bengkulu," ujar Kasi Humas, Iptu Endang Sudrajat kepada BE, Senin, 7 Oktober 2024 kepada BE.

Diceritakan korban, awal kejadian dirinya dihubungi terlapor WY untuk membicarakan bisnis pengadaan sampul raport di salah satu Dinas di Kabupaten Seluma. Setelah terlapor menjelaskan mekanisme pengadaan sampul rapot korban mulai paham dan tergiur. Hingga akhirnya, korban diminta memberikan bantuan modal Rp 83 juta. Bantuan tersebut salah satu upaya agar proyek pengadaan rapot segera dilaksanakan. Terlapor menjanjikan dari modal Rp 83 juta itu ada keuntungan Rp 13 juta. 

"Dia (terlapor) mengatakan ada proyek pengadaan sampul raport. Intinya saya disuruh siapkan modal Rp 83 juta, keuntungan nantinya dibagi dua," jelasnya.

BACA JUGA:Unsur Pimpinan DPRD Kaur dan Fraksi Disahkan

BACA JUGA:Mengaku Pegawai Kejari, Ancam Warga, Korban Lapor ke Polsek Ratu Agung

Pada 5 Mei 2024, korban menyerahkan uang tersebut pada terlapor. Hanya saja, uang sudah diberikan proyek yang dijanjikan tak kunjung terealisasi. Korban sudah berusaha menanyakan perkembangan proyek, namun terlapor tidak memberikan kepastikan. Sampai akhirnya korban kesal dan melaporkannya ke polisi. Sebelum membuat laporan, korban sudah pernah berkomunikasi dengan terlapor agar menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan, tetapi tidak ditanggapi terlapor. 

"Sebelum membuat laporan polisi saya sudah mengajak diselesaikan secara kekeluargaan, tetapi tidak ada kejelasan," pungkas korban. (Rizki Surya Tama)

 

Kategori :