Harianbengkuluekspress.id – BPBD Bengkulu Selatan (BS) membuka Posko Pemantauan Bencana Alam. Hal tersebut sebagai langkah untuk mengantisipasi cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang dan petir yang terus melanda sejak awal Oktober lalu.
Adapun Posko Pemantauan Bencana Alam tersebut didirikan langsung di Depan Kantor BPBD BS di Jalan Padang Panjang, Kecamatan Kota Manna. Posko tersebut akan bersiaga selama 24 jam penuh sebagai bentuk siaga bencana cepat.
"Setidaknya ada 20 orang petugas BPBD yang selalu siaga di posko. Setiap hari petugas terus dirolling sesuai dengan jam tugas masing-masing. Tak hanya itu, beberapa petugas juga rutin patroli mobile di lapangan untuk memastikan situasi lingkungan saat cuaca ekstrem," ujar Hen kepada BE, Minggu 13 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Hen mengatakan bahwa sudah sepekan terakhir wilayah BS diguyur hujan deras. Bahkan bencana banjir dan tanah longsor juga telah terjadi dan wajib untuk selalu diwaspadai.
BACA JUGA:Pemuda Mabuk Meresahkan Warga, Kapolsek Ini Pastikan Ditindak Tegas
BACA JUGA:Stok Cadangan Pangan Masih 36 Ton, Siap Disalurkan untuk Ini
"Melihat cuaca ekstrem ini kami langsung merespons dengan menyediakan posko pemantauan sekaligus pelayanan. Sebab sudah banyak kejadian bencana alam terutama banjir dan longsor,” katanya.
Hen juga menjelaskan selain telah mendirikan Posko Pemantauan Bencana Alam lengkap dengan personil yang berjaga selama 24 jam. BPBD BS juga sudah menyiapkan sejumlah peralatan evakuasi apabila nanti diperlukan secara cepat oleh masyarakat. Bahkan, pihaknya sudah memberikan papan informasi mengenai jalur cepat evakuasi disertai nomor telepon petugas BPBD BS.
"Peralatan yang kami siapkan diantaranya perahu karet, Life Jacket, tenda penampungan, dapur umum dan juga bantuan makanan cepat saji," jelasnya.
Sedangkan untuk penanganan longsor, BPBD juga menyiapkan mesin pemotong batang kayu dan juga alat berat. Untuk di kawasan perbatasan Manna-Sumsel BPBD BS sudah memasang rambu-rambu di setiap tikungan.
BACA JUGA:Sampah di Pasar Bawah Masih Jadi Masalah, Ini Penyebabnya
“Bencana tidak bisa diprediksi, jadi harus disiapkan dengan maksimal agar masyarakat betul-betul aman, beberapa titik rawan sudah kami data dan pantau terus,” pungkasnya. (Renald)