Harianbengkuluekspress.id - Organisasi Kemasyarakatan Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya menjadi motor penggerak pembangunan daerah. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Dr H Rosjonsyah mengatakan, TP Sriwijaya memiliki peran yang sangat krusial dalam mencapai cita-cita pembangunan Bengkulu emas.
"Kami berharap TP Sriwijaya tidak hanya melestarikan nilai sejarah, tetapi juga menjadi aktor utama dalam berbagai aspek pembangunan," terang Rosjonsyah dalam sambutannya saat hadir dalam syukuran memperingati HUT ke-56, di Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, Senin 14 Oktober 2024.
Rosjonsyah menegaskan, pemprov terus mendukung dan bersinergi dengan TP Sriwijaya. Karena dengan bersinergi akan mampu membawa Bengkulu mencapai cita-cita Bengkulu Emas dan sejahtera.
"Cita-cita besar ini harus kita wujudkan bersama," ungkapnya.
BACA JUGA:BWSS Siap Tangani Longsor di Pondok Panjang, Begini Caranya
BACA JUGA:Bawaslu Cegah Money Politik, Ini yang Dilakukan
Rosjonsyah juga memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi TP Sriwijaya dalam sejarah perjuangan bangsa dan pembangunan daerah. Dirinya juga mengungkapkan kedekatannya secara pribadi dengan organisasi tersebut.
"Saya bangga karena ayah saya juga seorang tentara dan nilai-nilai disiplin yang diajarkan kepada saya memotivasi saya untuk terus bekerja bagi kemajuan negeri ini. TP Sriwijaya adalah contoh nyata bagaimana nilai-nilai perjuangan dan disiplin militer dapat membentuk masyarakat yang kuat," tegas Rosjonsyah.
Ketua Panitia HUT ke-56 TP Sriwijaya Pengurus Daerah (Pengda) Bengkulu Hj Zusy Nery mengatakan, peringatan tahun ini dipenuhi dengan berbagai kegiatan untuk mengenang jasa pahlawan sekaligus menumbuhkan rasa kebangsaan.
"Kami mengadakan ziarah, lomba song, lomba gaple, dan syukuran ini. Semua kegiatan ini bertujuan untuk mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa, serta meningkatkan kesadaran kita untuk terus menjaga hasil perjuangan tersebut," ujar Zusy.
BACA JUGA:DAK Dinas PUPR 2025 Capai Segini
Wakil Ketua Pengda TP Sriwijaya Bengkulu Eddy Ramlan menjelaskan, sejarah panjang perjuangan TP Sriwijaya, yang berawal dari gerakan Tentara Pelajar pada masa Agresi Militer Belanda I dan II.
"TP Sriwijaya berawal dari Tentara Pelajar yang dibina oleh Letkol Bambang Utoyo. Setelah kemerdekaan, melalui Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1949, para pelajar ini diberi kesempatan untuk melanjutkan karir di Angkatan Bersenjata atau kembali ke dunia pendidikan," terang Eddy.
Eddy mengatakan, pada 19 Agustus 1968, TP Sriwijaya resmi dibentuk sebagai organisasi kemasyarakatan dengan visi sinergi pembangunan. Visi adalah menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan masyarakat, dengan asas kekeluargaan.
"Semangat gotong royong ini diharapkan terus tumbuh untuk mendukung pembangunan Bengkulu yang lebih baik," tandasnya. (Eko Putra Membara)