Realisasi Dana BOK Mukomuko Triwulan Ketiga 2024 Masih Rendah, Baru Segini Serapannya

Selasa 15 Oct 2024 - 10:15 WIB
Reporter : Endi
Editor : Asrianto

Harianbengkuluekspress.id- Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mencatat realisasi penggunaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk 17 puskesmas di wilayah tersebut baru mencapai 28 persen hingga triwulan ketiga tahun 2024. 

Dari total anggaran sebesar Rp13,3 miliar, yang sudah terserap hanya sekitar Rp3,7 miliar. Meski penyerapan masih rendah, program kesehatan di puskesmas tetap berjalan untuk memberikan layanan kepada masyarakat.

"Realisasi penggunaan dana BOK pada triwulan ketiga masih rendah karena penyerapan dana baru dimulai pada bulan Mei hingga September 2024," ujar Kepala dinas kesehatan, Bustam Bustomo SKM melalui Hevta, Pengelola Program BOK Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Senin 14 Oktober 2024. 

Menurutnya, dari Januari hingga April 2024 belum ada penyerapan dana BOK, sehingga baru mulai berjalan dalam beberapa bulan terakhir.

BACA JUGA:Warga Pindahan Mukomuko Diimbau Mutasi KTP, Berikut Cara dan Tujuannya

BACA JUGA:Jangan Tunda Berobat karena Tak Miliki BPJS, Ini Pesan Kadinkes Mukomuko

Meski penyerapan dana belum maksimal, Hevta menegaskan bahwa layanan kesehatan di 17 puskesmas tetap berjalan sebagaimana mestinya. 

Dana BOK digunakan untuk mendukung berbagai program prioritas kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat Mukomuko.

Beberapa program yang dibiayai dari dana BOK antara lain Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal untuk balita, serta pelayanan kesehatan yang fokus menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). 

Selain itu, program ini juga mendukung upaya perbaikan gizi masyarakat dan deteksi dini terhadap berbagai penyakit. 

"Program PMT berbahan pangan lokal untuk balita dan upaya menurunkan AKI dan AKB menjadi prioritas utama, dengan masing-masing alokasi sebesar Rp254 juta dan Rp1,4 miliar. Sementara itu, Rp1,3 miliar digunakan untuk deteksi dini, preventif, dan respon terhadap penyakit," jelas Hevta.

Selain itu, dana BOK juga digunakan untuk pemberian insentif kepada Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dengan alokasi sebesar Rp415 juta, dan Rp283 juta untuk mendukung manajemen puskesmas. 

Program-program ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara puskesmas dengan klinik pratama dan Tim Pelaksana Manajemen Daerah (TPMD), guna memastikan bahwa layanan kesehatan prioritas dapat dijalankan secara optimal.

Menariknya, Hevta juga mengungkapkan bahwa alokasi dana BOK pada tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023. 

Pada tahun 2024, total dana BOK untuk 17 puskesmas di Mukomuko adalah Rp13,3 miliar, sementara pada tahun 2023 anggarannya mencapai Rp13,5 miliar.

Kategori :