BACA JUGA:Pupuk Alami dari Kulit Mangga, Begini Cara Membuatnya
BACA JUGA: Air Rebusan Sayur Bisa untuk Pupuk Tanaman, Ini Cara Membuat dan Manfaatnya
Selain manfaat menggunakan pupuk susu, ada beberapa kekurangan dalam menggunakan susu sebagai pupuk tanaman, antara lain sebagai berikut.
Menggunakan terlalu banyak susu bukan ide yang baik karena bakteri di dalamnya akan membusuk, menghasilkan bau yang tidak sedap dan menyebabkan pertumbuhan yang buruk.
Lemak dalam susu bisa menghasilkan bau yang tidak sedap karena juga rusak.
Organisme jamur jinak yang berada di daun dan memecah susu bisa jadi tidak menarik secara estetika.
Susu skim kering telah dilaporkan menyebabkan busuk hitam, busuk lunak, dan bercak daun Alternaria pada tanaman silangan yang dirawat.
Namun demikian, perlu diingat bahwa manfaat susu jauh lebih besar daripada kerugiannya.
Cara menggunakan susu sebagai pupuk tanaman :
Sebaiknya gunakan susu yang sudah lewat tanggalnya alias sudah kedaluwarsa, tapi Anda bisa menggunakan susu segar, susu evaporasi, atau bahkan susu bubuk juga.
Penting untuk mengencerkan susu dengan air terlebih dahulu. Campur larutan 50 persen susu dan 50 persen air.
Saat menggunakan pupuk susu sebagai semprotan daun, tambahkan larutan ke botol semprot dan oleskan ke daun tanaman. Daunnya akan menyerap larutan susu.
Namun, perlu diingat bahwa beberapa tanaman, seperti tomat, rentan terserang penyakit jamur jika pupuk tetap menempel di daun terlalu lama.
Jika larutan tidak terserap dengan baik, Anda bisa menyeka daun dengan kain basah atau menyemprotnya dengan air.
Lebih sedikit susu dapat digunakan jika Anda memiliki banyak tanaman untuk diberi makan, seperti halnya dengan area taman yang luas.
Menggunakan penyemprot adalah metode umum untuk memberi makan tanaman dengan susu di taman yang luas, karena air yang mengalir membuatnya tetap encer.