Harianbengkuluekspress.id – Kamis 24 Oktober 2024, Dirjen Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Dr. Inti Pertiwi Nashwari, SP, M.Si, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko.
Kunjungan kerja Dirjen Perbenihan Holtikultura Kementan RI ini menjadi kesempatan bagi petani setempat untuk menyampaikan langsung keluhan mereka.
Salah satu isu utama yang disampaikan adalah rencana pengeringan irigasi Bendung Manjunto yang dikhawatirkan akan mengganggu produktivitas pertanian mereka.
“Apa yang menjadi ‘curhatan’ petani di Kecamatan Lubuk Pinang mengenai ketersediaan air dan permintaan penundaan pengeringan irigasi Bendung Manjunto sangatlah penting. Saya sepakat untuk mempertimbangkan hal ini, mengingat saat ini petani sedang berada dalam momentum baik, di mana harga jual gabah cukup tinggi,” jelas Inti Pertiwi Nashwari.
BACA JUGA:Pilkada 2024, Bawaslu Mukomuko Panggil 8 Honorer, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:148 Desa di Mukomuko Terima DD, Penyaluran Tahap 2 100 Persen, Segini Total Anggarannnya
Ia menambahkan bahwa harga gabah saat ini mencapai Rp6.000 per kilogram yang menjadi motivasi kuat bagi para petani untuk terus menanam.
Menurut Dirjen, semangat para petani saat ini berada di puncaknya, dan oleh karena itu penutupan irigasi perlu dipikirkan kembali.
“Jika irigasi ditutup saat petani sedang giat menanam, tentu hal ini akan berdampak negatif. Maka dari itu, kita harus mencari solusi agar para petani tetap dapat menanam padi tanpa terhambat,” tambahnya.
Selain masalah irigasi, para petani juga mengeluhkan distribusi pupuk yang dirasa kurang memadai.
Dirjen Perbenihan Hortikultura menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian saat ini sedang fokus memperbaiki mekanisme distribusi pupuk bersubsidi sesuai dengan arahan Presiden Prabowo, yang diharapkan dapat memudahkan petani mengakses pupuk pada tahun mendatang.
“Saat ini, kami di Kementerian Pertanian berkomitmen untuk menata ulang mekanisme distribusi pupuk agar lebih tepat sasaran. Tahun depan, tata kelola pupuk akan berada sepenuhnya di bawah Kementerian Pertanian,” jelas Inti, optimis bahwa langkah ini dapat memperbaiki rantai distribusi pupuk di seluruh wilayah, termasuk Mukomuko.
Dirjen Inti juga menekankan bahwa Kementerian Pertanian mendukung penuh petani di Mukomuko, khususnya dalam penyediaan benih dan alat mesin pertanian (Alsintan), agar produktivitas tetap meningkat.
Dirinya memuji produktivitas padi di Kecamatan Lubuk Pinang, yang mencapai 9 ton gabah per hektar, sebuah angka yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata daerah lain di Indonesia.
“Jika para petani kita memiliki semangat dan siap memberikan yang terbaik, kenapa tidak kita dukung? Kami di Kementerian Pertanian akan mendukung penuh melalui berbagai bantuan yang dibutuhkan,” tegasnya.