Harianbengkuluekspress.id - Di tengah ancaman virus Septicaemia Epizootica (SE) yang mengintai 5.661 ekor ternak di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS). Dinas Pertanian (Distan) BS terus melakukan upaya penanganan dan pencegahan terhadap hewan yang terjangkit melalui vaksinasi.
Namun, dalam upaya tersebut, Distan BS hanya menerima tambahan sebanyak 500 dosis vaksin. Selain itu, Distan BS juga mendapatkan tambahan 1.000 dosis obat dan vitamin untuk ternak.
Meskipun demikian, Kepala Dinas Pertanian BS, Sakimin SPt, memastikan bahwa pihaknya akan terus berupaya menangani SE. Ia menjelaskan bahwa petugas kesehatan hewan telah dikerahkan untuk bekerja siang dan malam sesuai permintaan para peternak.
“Setiap hari, kami mengerahkan empat tim khusus yang berfokus pada pengobatan dan antisipasi penyakit ini,” ujar Sakimin kepada BE, Senin, 28 Oktober 2024.
BACA JUGA:Waspada Penyakit Kencing Tikus, Rentan Mewabah Saat Musim Hujan
BACA JUGA:Pjs Bupati: Pemuda Harus Optimis Wujudkan Indonesia Maju
Lebih lanjut, Sakimin menegaskan bahwa tim tersebut bekerja secara maksimal untuk merawat ternak yang terpapar, salah satunya dengan menyuntikkan vaksin kepada ternak milik masyarakat.
"Kami ingin memastikan ternak yang terkena dampak mendapatkan perawatan yang cepat,” tegasnya.
Sakimin juga menyampaikan kabar baik terkait kondisi beberapa ternak. Beberapa di antaranya yang sebelumnya terpapar mulai menunjukkan perbaikan.
"Dengan pengobatan rutin dan vaksinasi, kami yakin bisa menyelamatkan lebih banyak ternak di BS,” imbuhnya.
Namun, Sakimin tidak menampik adanya tantangan yang dihadapi. Salah satu kendala utama adalah tingginya mobilitas ternak dari luar daerah.
BACA JUGA:Copot Kades, BPD Surati Bupati, Ini Alasannya
"Hal ini menyebabkan beberapa daerah yang sebelumnya masih zona hijau tiba-tiba berubah menjadi zona kuning. Kami sangat menyayangkan kondisi ini,” ungkapnya.
Dalam upaya mencegah penyebaran lebih lanjut, Sakimin mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama para peternak yang harus terus memantau lingkungan dan kesehatan hewan ternak mereka.
“Kami harap masyarakat dapat menahan diri untuk tidak memindahkan ternak saat ada kasus penyakit seperti ini. Ini sangat penting untuk menjaga kesehatan ternak di daerah kita,” tegasnya.