Harianbengkuluekspress.id - Dua unit sepeda motor raib di rumah korban Yulian (20) seorang mahasiswa warga Jalan Iskandar Kota Bengkulu, Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Dari hasil pemeriksaan CCTV (Closed Circuit Television), ada sekitar empat orang pelaku yang beraksi saat subuh itu.
Pelaku merusak gembok pagar rumah korban. Keempat pelaku itu berhasil membawa kabur dua sepeda motor dengan posisi tidak terkunci stang saat terparkir. Yakni, sepeda motor Honda Genio warna hitam merah dan Honda Scoopy dengan warna coklat hitam.
“Kejadiannya menjelang subuh tadi. Posisi pagar terkunci di gembok. Gembok itu dirusak oleh para pelaku, namun tak tahu di rusak menggunakan apa oleh para pelaku ini,” ungkap korban, Minggu, 3 November 2024.
Dari pantauan CCTV yang ada dirumahnya ada empat pelaku yang menggunakan topi, memakai jaket hoodie, dilengkapi masker penutup mulut. Akibatnya, wajah dari para pelaku ini kurang jelas di layar CCTV.
BACA JUGA:Bagian Hukum jadi OPD Baru, Pemerintah Kota Bengkulu merancang bentuk OPD Baru
BACA JUGA:DISUKA Gali Sektor PAD Baru, Tutup Celah Korupsi, Terapkan E-Katalog
“Dari hasil pemeriksaan CCTV ada 4 orang pelaku yang beraksi pada subuh tersebut," terangnya.
Untuk wakahnya memang tidaklah terlalu tampak karena buram, tetapi ciri-cirinya memakai topi dan juga jaket hoodie serta mengenakan masker.
"Akibat dari kejadian ini kita merugi hingga mencapai Rp 22 juta. Peristiwa ini sudah kita laporkan ke pihak kepolisian untuk ditindak lanjuti," ucapnya.
Dikesempatan lain, Kasi Humas Polresta Bengkulu, Iptu Endang Sudrajat pun terus meminta agar seluruh warga kota untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Terutama di kasus curanmor, jika memiliki kendaraan lebih baik ditambahkan dengan kunci ganda seperti digembok ataupun di tambah pengaman lainnya.
BACA JUGA:Promosikan Agrowisata Pangonan dengan Datangkan Daerah Ini
"Selain dikunci stangnya, kita minta juga pasang gembok dibagian cakramnya agar kejadian serupa tidak kembali terjadi lagi kedepannya dan ini pun kita imbau untuk seluruh warga kota," tutupnya. (Bhudi Sulaksono)