Harianbengkuluekspress.id- Dalam upaya mendukung sektor pertanian di Kota Bengkulu, Dinas Pangan dan Pertanian terus melakukan berbagai usaha.
Mulai dari pemantauan dan evaluasi terhadap luas lahan, jumlah petani, hasil panen, serta berbagai tantangan yang dihadapi petani sawah.
Dhani Gustaman, Sub Koordinator Produksi Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu, mengungkapkan bahwa Kota Bengkulu memiliki lahan sawah seluas 685,6 hektare, yang terdiri dari beberapa jenis sawah dengan sistem irigasi berbeda.
"Luas sawah irigasi di kota ini mencapai 286,1 hektare, sementara sawah tadah hujan mencapai 335,5 hektare, dan sawah pasang surut seluas 64 hektare," Ungkap Dhani.
BACA JUGA:Ribuan Massa di Lebong Gelar Demo, Ruang Plt Bupati Disegel, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Jelang Nataru, Disperindagkop UKM Mukomuko Siapkan Pasar Murah
Jumlah petani yang mengelola lahan sawah di Kota Bengkulu juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Meskipun tidak menyebutkan angka pasti, Dhani menyatakan bahwa tren peningkatan ini menunjukkan adanya minat yang stabil di sektor pertanian sawah.
Sementara itu, dalam hal pendampingan, Dinas Pangan dan Pertanian juga menugaskan sejumlah penyuluh pertanian untuk membantu petani.
Penyuluh ini berperan memberikan bimbingan teknis, edukasi, dan dukungan dalam mengatasi permasalahan di lapangan.
"Untuk rata-rata hasil panen padi setiap tahun masih bervariasi, tetapi secara umum, terdapat dua kali panen dalam setahun untuk sawah irigasi, sedangkan untuk sawah tadah hujan dan pasang surut rata-rata bisa panen sekali setiap satu setengah tahun," Ujar Dhani.
Perbedaan jumlah panen ini disebabkan oleh variasi sistem irigasi dan ketergantungan sawah tadah hujan pada curah hujan musiman.
Meski hasil panen cukup stabil, petani sawah di Kota Bengkulu masih menghadapi berbagai kendala, terutama terkait kondisi iklim.
"Para petani mengalami kendala besar terkait kekurangan air, khususnya di wilayah Kecamatan Bangkahulu. Dari 250 hektare sawah tadah hujan di kecamatan tersebut, hanya 6 hektare yang dapat ditanami saat ini karena kurangnya pasokan air," Ungkap Dhani.
Dia menambahkan, sebagian petani bahkan sudah mempersiapkan lahan dengan membajak, namun belum dapat menanam karena minimnya curah hujan.