Harianbengkuluekspress.id- Menjelang Pencoblosan 27 November mendatang, muncul dugaan adanya praktek politik praktis yang di lakukan oleh salah seorang kepala Dinas Kota Bengkulu.
Dugaan ini muncul dari pengakuan salah seorang Kepala Sekolah di salah satu sekolah di Kota Bengkulu, yang tidak ingin disebutkan namanya,
Dirinya mengatakan bahwa ia bersama kepala sekolah lainnya, diminta untuk mengumpulkan data per orangan dari keluarga dan guru, untuk memilih salah satu paslon Walikota dan wakil walikota Bengkulu.
" Ya jadi gini, kepala sekolah SD dan SMP di Kota Bengkulu ini, itu di panggil satu-satu oleh kadis, untuk minta data guru-guru dan ASN yang ada di Sekolah, dan meminta kepada setiap kepala sekolah untuk menyerahkan 50 nama minimal, dari keluarga dan guru-guru untuk memilih salah satu Paslon" ungkapnya.
BACA JUGA:KPU Usulkan Tambahan Surat Suara, Surat Suara Pilwakot Kekurangan Surat Suara 4.635 Lembar
BACA JUGA: DPRD Kawal Program Bappeda, Silaturahmi dan Kenalkan Anggota DPRD Kota yang Baru Periode 2024-2029
Tak hanya sampai disitu, narasumber yang tak ingin disebutkan namanya ini juga mengatakan, selain kepala sekolah, setiap guru SD dan SMP yang ada di Kota Bengkulu diperintahkan untuk mencari 10 suara agar memilih Paslon.
"Dan hampir seluruh para guru juga akhirnya disuruh mencari masing-masing 10 nama suara, untuk pemilihan nanti, dan data itu nantinya akan diserahkan kepada kadis itu jelas untuk salah satu Paslon" ungkapnya
Dirinya pun mengungkapkan, bahwa ia dan kepala sekolah lainnya hanya bisa menuruti perintah dari Kepala Dinas tersebut.
"Ya namanya kita disuruh sama atasan kita patuhi saja dan memang suara itu sudah jelas arahnya ke salah satu Paslon" ungkapnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi melalui Via telepon Kepala Dinas bersangkutan, tidak ingin memberikan keterangan lebih lanjut, dan meminta untuk ditemui pada Hari Senin.
"Langsung ke Kantor saja mas, hari ini saya masih di Bengkulu Tengah hari Senin saja Ketemu Di kantor" ungkapnya saat Dihubungi tim BEtv.
Menanggapi hal ini, salah seorang anggota DPRD Kota Bengkulu, Ustadz Andi Saputra mengatakan, pihaknya akan segera menyelidiki hal tersebut
"Ya itu akan kita selidiki, jadi nanti kita akan panggil kepala Dinasnya atau kapan perlu kepala sekolah ini nanti kita kumpulkan, kita mintai klarifikasi" Kata Andi.
BACA JUGA:Mengisi BBM, Pertamina Sarankan Beli Pertamax Ketimbang Pertalite Eceran, Ini Pertimbangannya