Harianbengkuluekspress.id- Menteri Agama, Nasaruddin Umar berencana untuk mengintegrasikan Artificial Intelligent (AI) dan coding ke dalam kurikulum Madrasah dan Pondok Pesantren (Ponpes).
Hal tersebut seiring dengan intruksi wakil presiden,Gibran Rakabuming Raka pada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti untuk menghadirkan Pendidikan yang lebih adaptif terhadap perkembangan tekonologi terkini.
Rencana untuk mengintegrasikan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan pelajaran coding ke dalam kurikulum Madrasah dan Pesantren (ponpes) menegaskan tidak ada perbedaan mendasar antara sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan.
"Tidak ada perbedaan seperti itu (antara Kemenag dan Kemendikbud).Jika kamu canggih, kamu juga harus canggih di sini." Tegas Nasaruddin Umar.
BACA JUGA:Siap Edarkan 114 Pil Ekstasi dan 15 Paket Sabu, Warga Kepahiang Ditangkap
BACA JUGA:Waspada, Cuaca Bisa Picu Peningkatan Kasus TBC, Ini Himbauan Dinkes Kota Bengkulu
Dijelaskannya, Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan berada di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Hal ini memastikan koordinasi kebijakan dan pelaksanaan program pendidikan di kedua kementerian.
"Jadi kita dikoordinir oleh Menteri Koordinator kita, apa yang ada di Kemendikbud itu juga di Kemenag tentang pendidikan," terangnya.
Rencana Mendag mengintegrasikan AI dan coding ke dalam kurikulum Madrasah dan ponpes merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi era digital.
Dia tidak merinci lebih lanjut mengenai pelaksanaan pelajaran AI dan coding di Madrasah dan Pesantren, namun Menag meyakinkan bahwa Kemenag akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk memastikan kelancaran program ini,tutupnya. (**)