Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar rapat dan diskusi pendidikan dengan penyelenggara pendidikan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Diskusi mengangkat tema "Membangun Sinergi untuk Mewujudkan Pendidikan yang Bermutu untuk Semua."
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjalin komunikasi antara Kemendikbud dengan organisasi kemasyarakatan yang menyelenggarakan pendidikan.
Mengidentifikasi permasalahan utama yang dihadapi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, menyusun rekomendasi kebijakan pendidikan yang dapat mendukung pembangunan pendidikan nasional.
Serta membangun kerjasama dan kerjasama. antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.
BACA JUGA:Nanti Malam, Timnas Indonesia VS Arab Saudi, Skuad Garuda Optimis Menang
BACA JUGA:Kupas Masalah Pendidikan, Mendikdasmen dan Ormas Diskusi Wujudkan Pendidikan Bermutu,
Mendikbud Abdul Mu'ti mengatakan, kegiatan rapat umum dan diskusi pendidikan tersebut merupakan bagian dari program Kemendikbud yaitu sidang dengar pendapat.
Kemendikbud mengatakan Menteri Muti berupaya mendapatkan masukan dari berbagai pejabat terkait penyelenggaraan pendidikan negara, khususnya terkait kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat.
"Saya ingat suatu ketika dalam sebuah acara di Persekutuan gereja Indonesia, bapak bertanya apa posisi kami menurut Kementerian, dan kami menjawab bahwa swasta merupakan mitra Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Menteri Muti dalam sambutannya.
“Berdasarkan data, satu dari tiga murid itu belajar di swasta, berarti sepertiga dari anak-anak bangsa ini belajar di swasta. Sehingga kehidupan dan berlangsungan pendidikan swasta ini akan sangat menentukan keberhasilan pendidikan nasional,” lanjutnya.
BACA JUGA:Ketua Umum PSSI Lantik Anggara Wicitra Sastroamidjojo Jadi Ketua ASPI, Ini Pesannya
BACA JUGA:Alhamdulillah, Pemerintah Berikan Tunjangan Tambahan Bagi ASN Di Daerah, Besaranya Segini
Selain itu, Menteri Muti menjelaskan bahwa audiensi yang disampaikan ke Kemendikbud sangat banyak sehingga tidak mungkin diterima satu per satu.
"Kami berharap melalui kegiatan seperti itu, aspirasi yang tidak terwakili dapat disampaikan langsung kepada kami," katanya.