Harianbengkuluekspress.id - Kamis 28 November 2024 sore menjelang magrib, belum sampai lagi ke fasilitas kesehatan atau Puskesmas.
Seorang Ibu Rumah Tangga(IRT) Mira Randa (25), harus melahirkan dengan tragis anak keduanya di bak mobil Pick Up pada ruas jalan akses PT Bara Indah Lestari (BIL) yang memprihatinkan.
Yuli Sumatra, tetangga pasangan Mira Randa dan Sardan(35) warga Desa Sekalak, Kecamatan Seluma Utara, ini menceritakan jika peristiwa ini terjadi setelah kamis sore telah mengalami kontraksi di desanya.
Dengan kondisi jalan yang memprihatinkan Sardan berupaya meminjam kendaraan desa mobil pick up cerry.
BACA JUGA:Golkar Beri Bantuan Hukum ke Rohidin, Praperadilan sedang Dikaji
“Saat dibawa keluar desa itu, sudah di bawah guyuran hujan sehingga mobil pick up dibuatkan tenda terpal terlebih dahulu, barulah Mira Randa dinaikkan ke mobil dengan alaskan tikar dan selimut untuk menuju faskes,”sampai Yuli.
Namun baru beberapa kilometer diantar menuju ke puskesmas dengan melewati jalan PT Bara Indah Lestari. Bayi mungil berjenis kelamin perempuan lahir dengan selamat. Setelah dibantu persalinannya oleh seorang dukun bayi yang sudah mendampingi dari rumahnya.
“Di bawah guyuran hujan dan setengah jalan anaknya lahir dengan sehat dan selamat dibantu dukun bayi yang sudah mendampingi dari awal," sampai Yuli.
Dijelaskan Yuli, Kejadian ibu melahirkan di jalan asal Desa Sekalak ini, sudah beberapa kali terjadi. Bahkan di tahun yang lalu, kejadian serupa juga terjadi. Namun sang bayi meninggal dunia saat melahirkan di jalan.
Lantaran tidak tersedianya tenaga bidan desa di tempat tinggalnya meski pemerintah telah menyiapkan fasilitas rumah bidan desa dan klinik.
"Kejadian ini sudah berulang kali mas, tahun lalu bahkan ada Ibu-ibu yang melahirkan juga tapi anaknya tidak dapat diselamatkan meninggal dunia di jalan. Karena tidak ada bidan desa ditempat kami, padahal klinik dan rumah bidan desa tersedia tapi tidak ada yang menempatinya," ujarnya.
Sekretaris Desa Sekalak, Bahrul mengaku, masyarakatnya sudah sangat menderita. Lantaran dak adanya tenaga kesehatan yang ditugaskan di desanya.
Belum lagi, kondisi jembatan Belly penghubung desa terdekat yang terputus sejak banjir bandang melanda di tahun 2020 yang tak kunjung dibenahi sampai saat ini.
BACA JUGA:Dani-Sukatno Siap Berkolaborasi, Ucapkan Terima Kasih kepada Semua Pihak