Tekan Penyebaran DBD, Pemkab Mukomuko Tambah Anggaran Fogging

Minggu 01 Dec 2024 - 07:25 WIB
Reporter : Endi
Editor : Asrianto

Harianbengkuluekspress.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, mengalokasikan tambahan anggaran untuk kegiatan fogging (pengasapan) sebagai upaya serius dalam menanggulangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang meningkat pada tahun 2024.

Penambahan anggaran ini diharapkan dapat mempercepat penanganan dan membatasi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomi, SKM, melalui Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Ruli Herlindo, menjelaskan bahwa pada awalnya, anggaran untuk pengasapan di APBD murni 2024 hanya mencakup 30 kasus DBD.

Namun, mengingat lonjakan kasus selama tahun ini, Pemkab memutuskan untuk menambah anggaran melalui perubahan APBD untuk menangani 30 kasus DBD tambahan.

BACA JUGA:Dinas Pemadam Kebakaran Mukomuko Ajukan Penambahan Anggaran, Ini Peruntukannya

BACA JUGA:Kewenangan Ditarik Kementan, Begini Respon Penyuluh Pertanian Mukomuko

"Anggaran untuk fogging memang terbatas, tetapi dengan adanya penambahan melalui perubahan APBD, kami dapat menangani lebih banyak kasus yang muncul. Kami juga mendapat dukungan dari pemerintah desa dan beberapa organisasi masyarakat dalam pelaksanaan pengasapan ini," kata Ruli, Sabtu 30  November 2024.

Meski anggaran yang tersedia tidak terlalu besar, Ruli memastikan bahwa Dinas Kesehatan Mukomuko tetap berkomitmen untuk mengakomodasi permintaan pengasapan dari masyarakat, terutama di daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus.

Setiap kali pengasapan dilakukan, dibutuhkan sekitar satu liter racun dan 20 liter bahan bakar solar, dengan total biaya sekitar Rp2 juta per titik.

"Stok racun pengasapan masih cukup aman, namun untuk bahan bakar dan operasional petugas, kami sangat bergantung pada anggaran yang ada. Setiap titik fogging memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit, namun kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalkan penyebaran DBD," ujar Ruli.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko menunjukkan bahwa sejak Januari hingga Oktober 2024, tercatat 545 kasus DBD di wilayah ini, dengan lima di antaranya berujung pada kematian.

Peningkatan jumlah kasus DBD sangat signifikan, terutama pada bulan Mei yang tercatat mencapai 100 kasus.

Berikut ini adalah rincian jumlah kasus DBD di Mukomuko sepanjang tahun 2024:

Januari: 54 kasus, Februari: 100 kasus, Maret: 71 kasus

April: 76 kasus, Mei: 100 kasus, Juni: 48 kasus, Juli: 31 kasus, Agustus: 21 kasus, September: 15 kasus, Oktober: 18 kasus

Kategori :