Harianbengkuluekspress.id - Puluhan penulis cerpen pelajar tingkat SMP mengikuti kegiatan kemah penulisan cerpen. Menariknya, mereka bukan menulis cerpen biasa, namun cerpen berbahasa daerah. Program kemah cerpen yang dilaksanakan pada akhir November 2024, di salah satu hotel di Kota Bengkulu itu dikuti oleh 30 penulis pelajar SMP berasal dari 9 kabupaten dan satu kota di Provinsi Bengkulu.
Dari agenda tersebut, cerpen peserta diterbitkan Balai Bahasa sehingga menambah koleksi tahunan dalam tajuk antologi cerpen bahasa daerah sebagai karya sastra putra-putri asli Bengkulu.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Laily Sukmawati mengatakan, program ini tindak lanjut agenda Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang dihelat pada pertengahan bulan November lalu. Mereka adalah peserta terpilih dari beberapa pendaftar dan karya yang masuk.
"Peserta yang berasal dari 9 kabupaten dan satu kota yang ada di Provinsi Bengkulu ini terdiri atas 30 peserta (siswa SMP, red) dan 10 orang pendamping peserta," ungkap Dwi Laily kepada BE, Selasa, 3 Desember 2024.
BACA JUGA:Rapat Pleno Pilkada Mukomuko Ditetapkan, Ini Waktunya
BACA JUGA:Kawal Pleno Pilkada, Ini Imbauan Ketua KPU Kota Bengkulu untuk Warga
Setelah berakhirnya pelaksanaan kegiatan kemah cerpen tersebut dan akan dilanjutkan dengan kegiatan kemah puisi, yang merupakan tahapan akhir dari rangkaian kegiatan revitalisasi bahasa daerah Provinsi Bengkulu untuk tahun 2024 ini.
"Setelah kemah cerpen ini berakhir, akan kembali dilanjutkan dengan kemah puisi di bulan Desember ini," jelas Kepala Balai Bahasa Bengkulu.
Adapun narasumber dalam agenda ini penulis Bengkulu yang karyanya sudah diakui nasional dengan jumlah yang sudah tak terhitung lagi, yakni Emong Soewandi serta Darwin Susianto penulis Bengkulu yang karyanya juga berskala nasional dan Tita Nurajen Miyasari yang merupakan utusan dari Pusat Pengembangan, Pelindungan Bahasa dan Sastra.
"Tentu narasumber yang diundung orang yang ahli dibidangnya dan sudah memiliki atau melahirkan berbagai judul buku. Jadi para peserta bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih luas lagi pastinya," papar Dwi Laily.
BACA JUGA:Pengedar Sabu di Mukomuko Dibekuk, Segini Jumlah Barang Buktinya
Dia berharap, dengan kegiatan ini melahirkan penulis cerpen ataupun puisi berbahasa daerah Bengkulu yang memiliki prestasi yang gemilang. Bukan hanya di daerah tetapi ke tingkat nasional.
"Tentu harapan besar kita seperti ini. Jadi, kita meminta dan berharap para peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh," pungkasnya. (Bhudi Sulaksono)