Harianbengkuluekspress.id-Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Jaja Jaelani mengatakan bahwa petugas haji merupakan garda terdepan dalam layanan penyelenggaraan ibadah haji.
Hal itu disampaikan saat memantau Seleksi Tahap II Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dan Arab Saudi di Jawa Timur yang juga digelar secara serentak se-Indonesia, Kamis 5 Desember 2024.
Jaja Jaelani menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional yang melibatkan banyak pemangku kepentingan haji dari kementerian, lembaga, institusi, dan seluruh pemangku kepentingan di tanah air dan Arab Saudi.
Oleh karena itu, lanjut Jaja, diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik untuk mendukung kelancaran dan kesuksesannya.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, disebutkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan.
Pelayanan, dan perlindungan sebaik-baiknya kepada jemaah haji agar dapat menunaikan ibadah haji dengan aman, nyaman, dan sesuai tuntunan agama.
BACA JUGA: Pantau Seleksi Tahap II PPIH, Kapal BPH : Jangan Bermain-main Dalam Seleksi Ini
BACA JUGA:Sasar Dai dan Masyarakat Rentan, Baznas Berikan Bantuan Hingga Rp 50 Jut, Ini Caranya
"Dalam menjalankan tugas di atas, petugas haji merupakan ujung tombak yang berada di garda terdepan untuk dapat memberikan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan kepada jemaah haji," ujarnya.
Jaja Jaelani juga menekankan bahwa petugas haji harus menjadi pelayan tamu Allah dan melayani mereka dengan sepenuh hati.
Pembinaan yang dilakukan kepada jemaah haji dilakukan secara optimal dan berkesinambungan serta bertujuan untuk membentuk jemaah haji yang mandiri.
Di sisi lain, perlindungan terhadap jamaah haji dilakukan tanpa pandang bulu, tanpa diskriminasi dan tanpa melewati batas-batas sosial, sekat-sekat, golongan maupun pendidikan.
"Jika ada di antara bapak/ibu sekalian yang diberi kesempatan oleh Allah SWT terpilih dan menjadi petugas haji, kami ucapkan selamat dan kami harap tetap menjadi petugas yang tawadlu', arif, dan tidak sombong." tukasnya. (**)