Pesan Plt Gubernur Bengkulu, Perayaan Tahun Baru Tak Perlu Hura-hura

Senin 16 Dec 2024 - 22:09 WIB
Reporter : Eko
Editor : Dendy Supriadi

Harianbengkuluekspress.id - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025(Nataru), Pemerintah Provinsi Bengkulu mengimbau masyarakat yang merayakan momen spesial ini dengan sederhana dan tetap menjaga keamanan serta keselamatan. 

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Dr H Rosjonsyah meminta masyarakat untuk menghindari kegiatan hura-hura yang berlebihan pada perayaan pergantian tahun tersebut.

"Rayakan saja dengan kegiatan yang positif, tidak glamor," kata  Rosjonsyah, Senin, 16 Desember 2024.

BACA JUGA:Terima Dana Desa Rp80,54 Miliar, Masyarakat Kepahiang Diminta Awasi

BACA JUGA:Pedagang dan Distributor Diingatkan Tak Timbun Sembako, Disperindag Kota Bengkulu Turunkan Tim Pengawasan

Selama periode libur Nataru, diperkirakan akan terjadi peningkatan aktivitas masyarakat yang berpotensi menimbulkan keramaian. 

Menurut Rosjonsyah, perayaan Nataru harus dilakukan cara yang lebih bermakna. Seperti berkumpul bersama keluarga, beribadah, dan melakukan kegiatan sosial.

"Banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan masyarakat," tuturnya.

Rosjonsyah minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi aktivitas selama liburan. Kewaspadaan terhadap keselamatan diri dan orang lain di jalan raya, serta menjaga ketertiban umum. Hal itu, menjadi hal sangat penting agar perayaan Nataru tetap aman dan terkendali.

"Bagi umat muslim dapat melakukan kegiatan zikir, pengajian, majelis taklim dan kegiatan positif lainnya. Kegiatan seperti ini lebih positif dibandingkan rame-rame ke pantai," ujarnya.

Kondisi cuaca ekstrem saat ini, perayaan kegiatan seperti di pantai dan daerah rawan bencana lainnya dapat berpotensi merugikan. Maka, penting sekali melaksanakan perayaan Nataru untuk hal-hal yang positif saja.

"Kita tahu kondisi cuaca sedang buruk sekarang, siapa tahu nanti ada bencana lebih besar. Ini yang harus kita waspadai," tutur Rosjonsyah.

Begitupun ketika meninggalkan rumah, lanjut Rosjonsyah, masyarakat harus memastikan keselamatan. Seperti memastikan tidak ada potensi api dan korsleting listrik. Termasuk keselamatan dari upaya pencurian.

"Pastikan rumah tetap aman, ketika ditinggal," tandasnya. (151)

 

Kategori :