UNIB-UGM Arsipkan Bahasa Enggano, Ini Upaya Perguruan Tinggi Cegah Kepunahan Budaya Lokal

Minggu 22 Dec 2024 - 21:05 WIB
Reporter : Bhudi Sulaksono
Editor : Zalmi Herawati

Harianbengkuluekspress.id - Universitas Bengkulu (UNIB) bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) mengarsipkan bahasa asli pulau terluar Indonesia di Provinsi Bengkulu, yaitu Pulau Enggano. Pengarsipan ini sebagai upaya mencegah bahasa Enggano dari kepunahan.

"Kami bekerja sama juga dengan UGM pada akhir Desember ini akan ke Enggano lagi. Menggandeng UGM untuk pengabdian masyarakat di Enggano, salah satunya melestarikan budaya asli Enggano," kata Wakil Rektor Universitas Bengkulu Bidang Akademik, Prof Mochamad Lutfi Firdaus, Minggu, 22 Desember 2024 kepada BE.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unib juga telah bekerja sama dengan UGM untuk tahap awal ini meneliti bahasa asli warga Pulau Enggano dan hasilnya nanti baru dibuat dalam bentuk naskah dan siap untuk diarsipkan.

"Kami meneliti bahasa Enggano dan akan diabadikan nanti didalam naskah teks. Kerja sama LPPM Unib dengan UGM. Insya Allah bahasa Enggano ini akan kami arsipkan biar tidak punah ke depan," kata M lutfi.

BACA JUGA:Memperingati Hari ibu, Menag

BACA JUGA:Ketika makan Durian, Hindari Minuman Ini, Bahaya!

Dirinya menyebutkan, Unib bersama UGM sudah menjalin kerja di bidang keilmuan pengabdian masyarakat di Pulau Enggano Provinsi Bengkulu sejak 2023. Pada Juni-Agustus 2024, UNIB-UGM telah menggelar kuliah kerja nyata (KKN) kolaborasi dengan mengusung peningkatan agrowisata pulau terluar, Enggano.

"Ada program peningkatan potensi UMKM disini, ada juga terkait bidang pertanian perkebunan dan juga agrowisata," ungkap Warek.

Disempatan lain, Wakil Ketua PPID Unib, Mohammad Nur Dita N menerangkan, upaya peningkatan bidang agrowisata tersebut  direalisasikan dengan melakukan penanaman bibit varietas Gamagora 7. Varietas padi Gamagora merupakan hasil riset Pusat Inovasi Agroteknologi UGM.

"Selain padi Gamagora 7, KKN ini juga nantinya akan menanam tanaman buah. Seperti, alpukat dan durian di kebun buah Desa Banjarsari Enggano, yang mana luas lahannya mencapai 2.500 buah-buah ditanam pada lahan seluas lebih kurang 25-50 hektare," tutupnya. 

 

//Kolaborasi Bangun Instalasi Biogas 

Selain itu, banyaknya jumlah sapi di Pulau Enggano merupakan peluang yng baik untuk menghasilkan biogas. UNIB bersama UGM juga berencana segera membangun instalasi biogas di pulau terluar Indonesia, Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu. Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Mochamad Lutfi Firdaus mengatakan, jika kotoran sapi ini adalah sumber utama biogas. Sehingga kotoran itu bisa dimanfaatkan menjadi energi terbarukan.

BACA JUGA:Bengkulu Siap Bangun Terminal CPO, Plt Gubernur Gandeng HIPMI untuk Wujudkan Proyek Strategis

"Dari pada berserakan, mencemari dan juga menimbulkan bau tidak sedap, sebaiknya digunakan. Bisa untuk membantu masyarakat disana, nanti ini akan dimotori oleh dosen dan mahasiswa," kata Lutfi, Sabtu, 21 Desember 2024.

Kategori :