Harianbengkuluekspress.id - Warga tergabung dalam Forum Masyarakat Bumi Pekal (FMBP) yang menggelar aksi blokade di PT Agricinal di Putri Hijau, Bengkulu bentrok dengan pihak perusahaan pada Senin, 23 Desember 2024.
Insiden yang melibatkan ratusan karyawan perusahaan dan masyarakat ini mengakibatkan beberapa warga terluka.
Ketua FMBP, Sosri saat ditemui awak media mengungkapkan bahwa aksi tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, yang diawali karyawan PT Agricinal yang dikomandoi oleh Direktur Perusahaan langsung mendatangi warga untuk membuka blokade jalan yang sudah lama dilakukan masyarakat.
Desakan para karyawan mendapat penolakan keras dari masyarakat sehingga mengakibatkan bentrokan antara karyawan perusahaan dan warga yang mengakibatkan para warga mengalami luka-luka.
"Bentrok ini terjadi lantaran para karyawan mendatangi para warga sekitar pukul 07.00 WIB Senin, 23 Desember 2024. Akibatnya beberapa warga mengalami luka-luka akibat insiden tersebut," ujar Sosri.
BACA JUGA:2 Rumah di Bengkulu Selatan Dilalap Si Jago Merah, Kerugian Diprediksi Tembus Segini
BACA JUGA:Target Ekonomi Tumbuh 8 Persen Pada 2025, Pemprov Bengkulu Fokus Kembangkan UMKM
Ditambahkan Sosri bahwa aksi ini dilakukan oleh pihak perusahaan sebagai bentuk intimidasi yang diduga didalangi langsung oleh pimpinan perusahaan, agar karyawan dan warga berbenturan yang membuat bentrokan ini terjadi.
"Dari aksi ini kami menilai memang sebagai bentuk intimidasi dari pihak perusahaan yang sengaja membuat benturan antara karyawan dan warga. Sehingga karyawan pun melakukan aksi ini kepada warga," ungkapnya.
Atas hal tersebut, Sosri meminta pihak kepolisian segera menindak tegas para pelaku, termasuk pihak yang memberikan perintah atas tindakan kekerasan ini.
"Kami menuntut keadilan dan meminta aparat hukum bertindak tanpa pandang bulu terhadap siapa pun yang terlibat," tukasnya.
Untuk diketahui, dari kejadian tersebut terdapat tiga orang warga yang semuanya merupakan ibu-ibu mengalami luka-luka dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Putri Hijau.
Sebelumya, mereka juga sudah dilarikan ke puskesmas setempat guna mendapatkan perawatan medis atas kejadian tersebut.
Hingga Senin sore, pukul 17.00 WIB para warga yang tergabung dalam FMBP dipaksa harus mundur dari blokade yang dilakukan selama ini. Dimana pihak aparat keaman telah menjaga dengan ketat pintu masuk ke PT Agricinal tersebut.
Saat dikonfirmasi, Manager Legal PT Agricinal Afriadi belum memberikan tanggapan terhadap aksi bentrok tersebut. Sehingga berita ini diturunkan belum ada statemen atau tanggapan dari pihak perusahaan atas bentrokan ini terjadi.(127)