Harianbengkuluekspress.id – Ekspor cangkang sawit di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan signifikan pada tahun 2024. Kantor Bea Cukai Bengkulu mencatat, sepanjang tahun ini hanya ada satu kali pengapalan cangkang sawit untuk pasar internasional.
Kepala Kantor Bea Cukai Bengkulu, Koen Rachmanto menyebutkan, ekspor cangkang sawit di Bengkulu pada tahun 2024 ini hanya sebanyak dua dokumen untuk satu pengapalan.
Jumlah tersebut sangat sedikit dibandingkan pada tahun 2023 lalu yang mencapai hampir 5 kali.
"Ekspor cangkang sawit di Bengkulu pada 2024 hanya dilakukan sekali, dengan dua dokumen ekspor. Ini mencerminkan kondisi yang sangat minim," ujar Koen, Selasa, 24 Desember 2024.
Salah satu penyebab utama penurunan ekspor ini adalah pendangkalan yang signifikan di Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Angkut Hasil Perkebunan, Petani di Benteng Gunakan Rakit, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Presiden Dijadwalkan Kunjungi RSUD Benteng, Ini Agendanya
Kondisi ini menyulitkan proses pengangkutan barang langsung dari pelabuhan menuju kapal pengangkut.
Akibatnya, diperlukan dua kali pengangkutan menggunakan kapal tongkang sebelum muatan dipindahkan ke kapal utama.
"Kondisi pelabuhan yang dangkal memaksa kita menggunakan tongkang untuk mengangkut cangkang sawit ke kapal utama. Proses ini membutuhkan waktu dan biaya lebih besar," jelas Koen.
Pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai telah menjadi tantangan bagi kegiatan ekspor di Bengkulu, terutama untuk komoditas berat seperti cangkang sawit. Pemerintah setempat dinilai perlu segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini. Beberapa eksportir cangkang sawit menyatakan bahwa kondisi ini berdampak buruk pada efisiensi logistik mereka.
"Kami kesulitan menekan biaya pengiriman karena harus menyewa tongkang tambahan. Ini menurunkan daya saing kami di pasar internasional," tambah Koen.
Pihak Bea Cukai Bengkulu berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan pengerukan pelabuhan secara berkala. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga kelancaran arus ekspor dan meningkatkan daya saing komoditas Bengkulu di pasar global.
"Kami berharap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk memaksimalkan potensi pelabuhan ini. Jika pelabuhan berfungsi optimal, aktivitas ekspor di Bengkulu akan meningkat," ujar Koen mengakhiri pernyataannya.
Hingga saat ini, pemerintah daerah masih belum memberikan pernyataan resmi terkait rencana penanganan pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai. Sementara itu, eksportir berharap agar solusi segera diterapkan agar potensi cangkang sawit Bengkulu bisa kembali bersinar.(999)