harianbengkuluekspress.id – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko meluncurkan terobosan maupun inovasi untuk memperkuat sektor pangan. Tujuannya penting lebih memperkuat sinergi dan kolaborasi. Selasa 24 Desember 2024, Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko menggelar ekspose urusan pemerintahan bidang pangan. Berbagai rekomendasi dipaparkan untuk dinas dan instansi terkait.
“Kita paparkan dan penting diterbitkan rekomendasi,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxandy Ultria Dharma STP MEc Dev.
BACA JUGA:Hujan Disertai Angin Masih Melanda Mukomuko, Waspadai Ini
BACA JUGA:BKMT Ratu Agung Bengkulu Susun Program 2025, Gelar Rakercab Ini Agendanya
Menurutnya, rekomendasi yakni diperlukan data keluar masuk barang atau komoditi pangan antar wilayah, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dapat menyediakan data keluar dan masuk barang pangan di Kabupaten Mukomuko. Tujuannya agar data dianalisis merupakan data yang benar-benar valid dan akuntabel serta penting dibentuknya check point komoditi pangan dan hewani terintegrasi. Selain itu, pentingnya perubahan regulasi, pengadaan lahan untuk pembangunan gudang Bulog serta peningkatan distribusi pangan dengan kendaraan pick-up.
"Cadangan pangan daerah kita per 23 Desember 2024, tercatat sebanyak 18,43 ton beras yang tersimpan di Bulog Divisi Regional Bengkulu," ujarnya.
Ia menerangkan, Kabupaten Mukomuko juga mendapatkan tambahan alokasi sebanyak 7 ton untuk tahun 2025.
”Kesiapan cadangan pangan ini jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Seperti mengatasi kerawanan pangan jangka pendek, menekan inflasi, serta menghadapi gejolak harga pangan,” katanya.
Elxandy menyebutkan, kegiatan ini juga menjadi wadah evaluasi terkait penyediaan pangan, ketersediaan pangan per kapita, kecukupan gizi, dan perencanaan kebijakan pangan yang lebih efektif. Berdasarkan data, kondisi ketahanan dan kerentanan pangan di Kabupaten Mukomuko menunjukkan angka yang beragam di berbagai wilayah. Yakni prioritas 1 di Desa Talang Baru Kecamatan Malin Deman dan Desa Lubuk Selandak Kecamatan Teramang Jaya mencatat angka 1,32 persen. Prioritas 2 yakni 1 Lubuk Pinang, 4 PSG, 1 Ipuh, 1 Air Rami, 1 Teramang Jaya, 1 Selagan Raya, 1 Penarik, 2 V Koto, dan 2 di Sungai Rumbai mencapai angka 9,27 persen. Prioritas 3 yakni 2 Lubuk Pinang, 1 Kota Mukomuko,1 Teras Terunjam, 1 Malin Deman, 1 Teramang Jaya, 1 Selagan Raya, 3 Penarik, 4 V Koto, 1 Air Manjunto dengan angka 9,93 persen. Untuk prioritas 4 untuk di 82 desa tersebar hampir merata dengan angka 54,30 persen serta prioritas 5 yakni di 38 desa tersebar hampir merata dengan angka 25,17 persen. "Berdasarkan data tersebut, ketahanan pangan di Mukomuko secara umum dinyatakan berada dalam kategori stabil," katanya.
Ia juga menyebutkan, penting pengawasan dan keamanan pangan, pemerintah berkewajiban untuk menjamin keamanan pangan masyarakat. Kemudian OKKPD untuk melakukan pengawasan sistem jaminan mutu pangan hasil pertanian serta uji rapid test diketahui beberapa produk pangan mengandung pestisida atau zat kimia. Hadir di kegiatan tersebut Wakil Bupati Mukomuko, Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko, Asisten , Staf Ahli Bupati Dan Perwakilan Kepala OPD.(budi/PRW)