CURUP, BE - Dalam memaksimalkan penggunaan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) pada Pemilu 2024 ini, KPU Kabupaten Rejang Lebong terkendala dengan adanya TPS yang kesulitan sinyal.
Koordinator Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Rejang Lebong, Muhammad Anas Kholiq SPdI menjelaskan, dari 816 TPS yang ada di Kabupaten Rejang Lebong tersebut adalah 40 TPS yang terkendala masalah sinyal.
"Terkendala sinyal disini mulai dari sinyalnya lemah dan bahkan ada beberapa yang tidak ada sinyal sama sekali atau blank spot," terang Anas dikonfirmasi BE, Senin (4/12).
Dijelaskan Anas, 40 TPS yang terkendala jaringan atau sinyal tersebut tersebar dibeberapa kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong khususnya di wilayah Lembak. Bahkan untuk yang tidak ada sinyal sama sekali tersebut berada di 4 desa.
4 Desa yang lokasi TPS-nya blank spot tersebut adalah Desa Warung Pojok Kecamatan Sindang Dataran, Desa Lubuk Belimbing 2 Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Desa Lubuk Mumpo Kecaatan Kota Padang dan Trans Bukit Batu Kecamatan Padang Ulak Tanding.
"Data ini berdasarkan laporan dari PPK dan data dari Dinas Kominfo Rejang Lebong," tambah Anas.
Terkait dengan hal tersebut, Anas mengungkapkan, pihaknya telah melakukan survei dibeberapa titik yang dinyatakan terkendala sinyal tersebut. Survei telah mereka lakukan di kawasan Kecamatan Bermani Ulu Raya dan Sindang Dataran. Untuk di Kecamatan Bermani Ulu Raya ada beberapa lokasi yang sinyalnya lemah, kemudian di Kecamatan Sindang Dataran selain sinyalnya lemah juga ada yang tanpa sinyal sama sekali, yaitu satu TPS di Desa Warung Pojok.
"Untuk daerah lainnya juga akan kita survei juga dalam waktu dekat ini," paparnya.
Lebih lanjut Anas menjelaskan, dengan dilakukan survei langsung tersebut, maka mereka bisa mencarikan solusi terbaik atas permasalah yang terjadi tersebut. Salah satunya akan berkoordinasi dengan PLN, karena ada beberapa wilayah yang sinyal atau jaringan telekomunikasinya tergantung dengan PLN. Sebab bila aliran listrik PLN padam maka sinyal akan ikut hilang.
"Kita akan survei semuanya dulu, kemudian akan kita carikan solusi, sehingga penggunaan aplikasi Sirekap bisa lebih maksimal lagi," papar Anas.
Diungkapkan Anas, dalam Pemilu 2024 ini KPU RI akan memaksimalkan penggunaan aplikasi Sirekap guna memaksimalkan akurasi kecepatan data dan keterbukaan publik. Karena dengan aplikasi tersebut setelah perhitungan suara hasilnya bisa langsung dilihat.
"Aplikasi Sirekap ini pernah digunakan dalam Pilkada 2020 lalu, dimana salah satunya kendalanya adalah sinyal termasuk yang kita alami di Rejang Lebong ini," demikian Anas.(251)