Maka dari itu, Anies secara resmi mencanangkan Pasar AMIN sebagai salah satu solusi untuk pasar tradisional di Indonesia, salah satunya di Pasar Minggu Bengkulu. Pasar AMIN ini merupakan akronim dari: A-Alhamdulillah Laris, M-Modalnya Gampang, I-Irit Biayanya, N-Nyaman Tokonya.
“Karena itu kami canangkan pasar AMIN ini. Jadi, kami menyiapkan program untuk pasar, pasar itu para pedagangnya punya akses pada kredit lebih mudah. Akses kredit itu sekarang memang mudah bagi usaha besar, tapi usaha kecil, mikro, selalu kesulitan,maka kita ingin melakukan perubahan di situ,” ungkapnya.
“Kedua adalah terkait dengan pengelolaan pasar. Pasar kita ada pasar-pasar tradisional yang harus dijaga. Jangan sampai pasar tradisional itu hilang, karena itu adalah ciri dari masyarakat kita, menjadi pasar yang bersih yang nyaman,” tambahnya.
Kemudian, Anies juga berjanji akan melakukan reformasi besar-besaran pada tata niaga yang selama ini ada, agar rantai distribusi yang menjadi sebab harga bahan pokok mahal bisa dipotong.
“Lalu harga-harga yang kita temukan mahal, harga itu harus bisa diturunkan. Dari petaninya dengan harga jual di pasar selisihnya jauh, kenapa selisihnya jauh? Karena di situ ada berbagai macam mata rantai yang tidak efisien, tengkulaknya banyak, mata rantainya panjang ini harus dipotong dengan begitu harga di pasar lebih murah, dan harga di petani menjadi lebih tinggi,” ujarnya.
Dalam penerapan pasar AMIN itu, lanjut Anies, tentu setiap daerah akan berbeda-beda. Karena setiap daerah akan beda penerapannya. Bisa saja, diprioritaskan aksesnya, modalnya maupun upgrade pasarnya.
"Konsepnya seperti itu, pelaksanaanya setiap daerah berbeda-beda," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) Provinsi Bengkulu, H Sujono SP MSi mengatakan semua agenda kampanye berjalan sesuai rencana.
Agenda pertama kampanye Anies di Bengkulu menyapa warga di Pasar Minggu, kemudian dilanjutkan dengan dialog publik di Universitas Hazairin (Unihaz) yang dihadiri oleh ribuan mahasiswa dan masyarakat.
Usai dialog publik, Anies menyempatkan salat zuhur berjemaah di Masjid Agung At - Taqwa Kota Bengkulu.
"Pak Anies meminta untuk menyempatkan salat zuhur berjemaah di Masjid Agung At Taqwa Kota Bengkulu," terang Sujono.
Setelah itu, Anies mengunjungi rumah kediaman Bung Karno. Di rumah bersejarah tersebut, Anies menyempatkan berwudhu.
"Di luar rundown yang kami siapkan, Pak Anies mengunjungi rumah bersejarah kediaman bung Karno dan menyempatkan kembali berwudhu di sumur bersejarah rumah bung Karno," tuturnya.
Agenda terakhir kampanye Anies di Bengkulu adalah kampanye tatap muka dengan warga Bengkulu dari seluruh kabupaten yang terpusat di GOR Sawah Lebar Bengkulu.
Dalam kampanye tatap muka tersebut, Anies menyampaikan visi dan misinya untuk Indonesia. Anies juga menyampaikan komitmennya untuk memperhatikan nasib para nelayan dan petani.
"Terakhir sebelum melanjutkan kampanye di Provinsi Lampung, menjelang magrib Pak Anies akan meninjau nelayan karena Bengkulu terkenal dengan hasil laut, maka kami minta Pak Anies fokus memperhatikan nasib para nelayan dan tani," pungkas Sujono.