BENGKULU, BE - Sampah yang berserakan dan mencemari lingkungan Kota Bengkulu, selama setahun terakhir menjadi masalah serius. Menanggapi hal ini, Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengambil langkah strategis untuk penanganannya. Seluruh tempat pembuangan sampah (TPS) bakal ditiadakan.
Dikatakan Kadis Lingkungan Hidup (DLH), Riduan menjelaskan, saat ini sampah tidak lagi di buang di tempat pembuangan sementara (TPS) sampah. Karena, menurut dirinya membuang sampah ke TPS ini hanya menciptakan masalah baru. Seperti, bau tidak sedap dan munculnya penyakit yang berdampak negatif bagi masyarakat sekitar lokasi TPS sampah.
"Kita pun minta warga kota untuk segera beralih ke pihak ketiga melalui lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) yang mengelola sampah karena kedepan semua TPS sampah akan dihilangkan," katanya, Kamis (11/1).
Ia menjelaskan, hal tersebut juga sejalan dengan peraturan daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2011.
BACA JUGA:Dukung Kenaikan Status RRI Bintuhan Jadi Satker
BACA JUGA:Pesta Miras, 10 Remaja Diamankan di Sini
"Sebelumnya, Pemkot memutuskan untuk menarik 30 TPS sampah yang tersebar di Kota Bengkulu. Oleh karena itu, kita meminta agar lurah diimbau untuk bisa menjalin kerja sama dengan pihak ketiga melalui lembaga pemberdayaan masyarakat," ucap Riduan.
Selain itu, ia menerangkan, kelurahan juga dianjurkan menerapkan sistem langganan penarikan sampah dari rumah tangga ini, yang mana kemudian langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir di Air Sebakul. Tarifnya bervariasi sekitar 30 ribu hingga 40 ribu rupiah perbulannya. Langkah ini dianggap strategis untuk bisa mengurangi pencemaran lingkungan terutama di area permukiman.
"Pengelolaan sampah yang semakin masif mendapatkan dukungan positif dari Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa) Provinsi Bengkulu dan hal ini pun merupakan langkah yang baik kedepannya," paparnya.
Sementara itu, Ketua Perbanusa, Imam Sapardi, terus aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pembuatan bank sampah di kelurahan. Dengan biaya yang lebih hemat, bank sampah akan menjadi alternatif yang baik bagi masyarakat kota untuk bisa berlangganan sampah setiap bulannya.
"Kebiasaan memilah sampah di rumah ini juga dapat mengurangi biaya pengelolaan sampah, mengingat sampah yang dapat di daur ulang memiliki nilai ekonomis serta juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat kota," demikian tuturnya. (529)