Potensi banjir itu dengan kategori menengah. Ada 60 kecamatan di Provinsi Bengkulu rawan terjadinya banjir.
"Kabupaten Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu diperkirakan akan paling luas mengalami kebanjiran. Hal itu, berkaca dari banjir yang melanda sebagian besar daerah di Sumatera, maka Bengkulu patutnya bersiaga," tuturnya.
Adi menegaskan, banjir merupakan buah dari kondisi alam akibat limpahan curah hujan tinggi. Dipadukan dengan kemampuan ekosistem menyerap curah hujan yang semakin rendah.
"Terutama perubahan tutupan hutan dan banyaknya areal terbuka.
Atas analisa itu, KKI Warsi memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah dan pihak lainnya. Seperti pelibatan masyarakat mengelola hutan. Kemudian, edukasi masyarakat di dalam dan sekitar hutan. Lalu mendorong pengelolaan hutan berkelanjutan.
Begitupun dengan menggiatkan program rehabilitasi dan reforestasi hutan. Termasuk pendidikan lingkungan sejak dini.
"Rekomendasi ini menjadi penting untuk ditindaklanjuti," tandas Adi. (Eko Putra)