Harianbengkuluekspress.id - Dari luas tanam 1.350 hektare yang memasuki panen pada triwulan pertama tahun 2024 di Kabupaten Seluma, dipastikan ketersediaan gabah kering panen (GKP) di Kabupaten Seluma akan mencapai 7.425 ton.
Rata-rata setiap hektarnya menghasilkan 5,5 ton gabah kering. Sehingga jika dikonversikan menjadi beras sebesar 3.564 ton.
“Ketersediaan beras di Seluma adalah 3.564 ton. Jumlah ini setelah petani yang memasuki masa panen pada triwulan pertama dan ini melihat dari data statistik pertanian berdasarkan dari luas tanam yang ada,” tegas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, Arian Sosial SP MSi kepada BE.
Ditegaskan, jika saat ini berdasarkan luas tanam yang telah dilakukan petani pada triwulan keempat. Terhitung dari Oktober, November dan Desember. Sehingga pada awal tahun 2024 ini petani sudah menghasilkan sawah yang telah ditanam tersebut.
Panen petani sendiri juga berkisar dari Januari, Februari dan Maret karena saat ini petani tidak serentak menanam tergantung ketersediaan air.
BACA JUGA:100 Pelajar Sekolah Ini Ikuti ABM 2024
BACA JUGA:Beras Mahal Butuh Solusi, Polda Bengkulu Turunkan Tim Lakukan Ini
“Harapan kita yang masa tanam akhir tahun lalu bisa panen pada awal tahun ini,” tegasnya.
Ditambahkan, masa tanam ini tidak serentak karena tergantung ketersediaan pasokan air di masing masing kecamatan dan desa. Mengingat Seluma memiliki luas tanam persawahan 6.500 hektar yang telah dilindungi dalam Perda yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Seluma.
“Seluma terluas kedua setelah Lebong. Serta keunggulannya adalah di Seluma masa tanam sebanyak tiga kali dalam setahun, sehingga hasil produksi juga meningkat,” sampainya.
Dibeberkan lagi, jika dalam Perda yang telah ada terdapat pula kawasan menyediakan luas cadangan 1.700 Ha, yang siap untuk dikelola dijadikan kawasan persawahan.
“Seluma cukup luas kawasan persawahan, sehingga jika kecukupan gabah kering penen cukup tinggi. Hanya saja kenyataannya adalah gabah kering penen kerap dijual,” sampainya singkat. (Jefrianto)