Membaca juga bisa dipahami membaca ayat-ayat atau hal-hal yang terkait dengan alam dan segala macam yang ada di dalamnya (ayat-ayat yang kauniyah). Hal yang tersirat, tersembunyi, dan fenomena-fenomena kehidupan secara luas.
Inspektur Wilayah II Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, Ruchman Basori dalam tulisannya itu menyampaikan Nuzulul Qur’an harus masuk dalam kesadaran terdalam batin kita.
Kita memiliki tradisi teks yang tinggi, untuk membaca dan terus membaca. Menelaah, mendalami, dan meneliti, apa yang dilihat, di dengar dan dirasa, menjadi sebuah ilmu pengetahuan.
Tradisi baik yang telah diajarkan oleh para sahabat, tabi’in, tabi’in tabi’in sampai kepada para intelektual muslim di masa kejayaan, harus mampu diwariskan kepada generasi sekarang.
Kemajuan teknologi informasi, mestinya menjadi pendorong, agar generasi millennial semakin tercerahkan. Cerdas dan kritis membaca fenomena-fenomena dan tanda-tanda zaman. (**)