Jelang Lebaran, Ribuan Guru Di Bengkulu Resah, Ini Penyebabnya

Selasa 02 Apr 2024 - 14:52 WIB
Reporter : Endang
Editor : Endang S

Harianbengkuluekspress.id- Jelang lebaran Idul Fitri 1445H/2024 M, ribuan  guru tingkat SMA/SMK dan SLB di Provinsi Bengkulu resah. 

Mereka terancam  menjalani Idul Fitri tahun ini dengan penuh keprihatinan. 

Pasalnya, hingga hari ini tunjangan profesi hingga  gaji bulanan  guru serta Tunjangan Hari Raya (THR) belum  dibayarkan.

Kondisi tidak biasa ini pun membuat para guru banyak yang kebingungan, karena selain desakan-desakan kebutuhan lebaran sudah didepan mata

Sementara hingga kemarin sore gaji ternyata belum ditransfer ke rekening. 

" Mestinya gajinya kemarin sore (1 April-red) masuk kerekening. Hingga hari ini tanggal 2, belum juga ada pemberitahuan gajian," ungkap salah seorang guru yang tak mau disebut namanya. 

Ia mengatakan, selain dirinya  ada sebagian guru sengaja mengecek ke BPD untuk memastikan pencairan gaji mereka pada bulan ini. Namun,  yang diharapkan pun belum terlihat. 

BACA JUGA:Bersiaplah! Kemenag Buka 110.553 Lowongan CPNS dan PPPK 2024, Berikut Rinciannya

BACA JUGA:Pemkab BS Raih Penghargaan Tingkat Provinsi Bengkulu, Terbaru Bidang Ini

Terkait keresahan para guru itu, dibenarkan oleh sekretaris umum Persatuan Guru Republik Indonesia Provinsi Bengkulu, Drs Bimasyanto MPd. 

" Keluhan secara resmi sih tidak ada, hanya saja para guru, cabdin  pun mengeluhkan yang sama, " katanya. 

Ditengah kondisi seperti ini, guru yang juga memiliki keluarga jelas  sudah kebingungan, karena mereka  mau belanja lebaran pakai apa. 

Dirinya pun belum mengetahui persis apa yang menjadi penyebab  lambatnya pencairan  gaji, THR serta tunjangan profesi guru tersebut. 

Namun dari informasi yang kita peroleh, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu telah mengajukan kebutuhan tersebut. 

" Biasanya gaji dibayar tepat waktu, tidak tahu apa penyebab  keterlambatan ini. Informasinya, gaji guru dan THR guru  sudah diusulkan. Kabarnya besok sudah cair, kita tunggu saja realisasinya, " ujar Bimas. (**) 

Kategori :