harianbengkuluekspress.id – Harga buah kelapa sawit petani pekebun yang dibeli sejumlah pabrik di daerah ini terus mengalami penurunan. Turunnya harga tersebut dikarenakan berbagai faktor. Diantaranya harga tender CPO turun, pola panen sawit milik petani banyak ditemukan yang mengkal hingga mengakibatkan rendeman turun drastis.
“Termasuk sangat berpengaruh dengan harga CPO di pasaran juga murah,” sampai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani.
BACA JUGA:Terdakwa Perintangan Divonis Berbeda, Ini Dia Hukumannya
BACA JUGA:7 Titik Jalan dan Jembatan Rusak, Ini Lokasinya
Disampaikan Pitri, dari 11 pabrik pengolahan minyak mentah sawit yang beroperasi di daerah ini, ada satu pabrik yang menurunkan harga beli buahnya. Yakni pabrik milik PT KSM dari Rp 2.430 menjadi Rp 2.230 /kg. Sedangkan untuk harga sawit di pabrik milik PT SAPTA Rp 2.280, PT KSM Rp 2.230, PT MMIL Rp 2.290, PT SSS Rp 2.260, PT SAP Rp 2.130, PT KAS Rp 2.290, PT DDP Rp2.390, PT USM Rp 2.030, PT BMK Rp 2.400, PT GSS Rp 2.390 dan PT MPRA Rp 2.380/kg. Untuk mengurangi resiko harga sawit terus mengalami penurunan, lanjut Pitri, petani sawit diimbau agar tidak memanen buah sawitnya yang masih mengkal atau setengah matang. Karena pihak pabrik juga akan membeli buah itu dengan harga murah lantaran rendemen turun drastis. Selain itu, pihaknya juga belum dapat memastikan apakah harga sawit masih ada peluang turun lagi atau sebaliknya.
“Buah sawit salah satu sumber penopang perekonomian masyarakat di daerah ini. Jika harga buah sawit murah, maka langsung berdampak pada perekonomian masyarakat lesu,” ungkapnya.(budi)