Bergaji Hingga Rp 5 Juta, BPS Rekrut 190 Ribu Petugas untuk Sensus Ekonomi Nasional 2026
BPS gelar perekrutan petugas sensus nasional 2026-Rio/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan rencana merekrut sebanyak 190 ribu orang untuk menjadi petugas Sensus Ekonomi Nasional 2026.
Rekrutmen besar-besaran ini dilakukan untuk mendukung pelaksanaan sensus yang dijadwalkan berlangsung pada Juni hingga Juli 2026 di seluruh wilayah Indonesia.
Wakil Kepala BPS, Sonny Harry Budiutomo Harmadi,sensus Ekonomi 2026 akan menjadi kegiatan pendataan menyeluruh terhadap seluruh pelaku usaha, mulai dari skala mikro hingga besar.
Hajatan besar bagi BPS untuk mencacah seluruh pelaku usaha. Tentang waktu 10 tahun sekali ditetapkan karena struktur ekonomi sepanjang waktu tersebut bisa berubah.
Oleh karenanya, petugas sensus ekonomi nasoional yang igelar setiap 10 tahun tersebut, akan bertugas mendata pelaku usaha di Indonesia.
"Kehadiran puluhan ribu petugas lapangan dinilai penting agar proses pengumpulan data dapat berjalan efektif, akurat, dan mencakup semua sektor ekonomi." katanya dalam kegiatan focus group discussion sosialisasi Konomi 2026 di Pekanbaru.
BACA JUGA:Recruitmen Satgas NATARU 2025/2026 Dibuka, Cek Syaratnya Disini
BACA JUGA: Buruan Daftar, Kemenpar Buka Magang 2026, Untuk SMA/SMK hingga S1
BPS menegaskan bahwa hasil Sensus Ekonomi 2026 akan menjadi landasan penting bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi ke depan.
BPS menargetkan rekrutmen petugas dapat menjangkau berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, tenaga profesional, hingga masyarakat umum yang memenuhi syarat. Para petugas nantinya akan bertugas melakukan wawancara, verifikasi data, serta menginput informasi usaha menggunakan perangkat digital.
"Kami butuh 190 ribu petugas di lapangan, bisa dari mahasiswa, dosen, akademisi silakan bergabung karena ini sifatnya padat karya se-Indonesia. Bayaran tergantung jumlah responden yang mereka kumpulkan, kemungkinan bisa Rp 3-5 juta per bulan," kata Sonny.
Pendataan nantinya menggunakan tablet, tidak hanya formulir kertas, jadi lebih digital. BPS juga melibatkan teknologi seperti Gen-AI (kecerdasan buatan generatif) di beberapa bagian sensus, misalnya untuk mengkategorikan jenis usaha (KBLI) lewat kuesioner.
Hasil Sensus Ekonomi 2026 akan menjadi landasan penting bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi ke depan, tutupnya. (**)