Kemenkeu Satu Mengawal Delapan Cita, Jaminan Fiskal untuk Indonesia Emas 2045

Reporter: Ary |

Editor: Asrianto |

Kamis , 30 Oct 2025 - 06:28

Moh Makhfal Nasirudin, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak-Ary/Bengkuluekspress-

kemenkeu satu mengawal delapan cita, jaminan fiskal untuk indonesia emas 2045                            harianbengkuluekspress.id- mendapat kesempatan untuk berbicara tentang pajak di hadapan siswa sekolah rakyat menengah atas 7 palembang dalam suatu kesempatan membuat saya teringat kejadian beberapa puluh tahun silam. saat saya masih duduk di bangku smea (sekarang smk). kondisi mereka nyaris sama dengan kondisi saya saat itu. 
dalam kegiatan yang diinisiasi oleh balai diklat keuangan palembang tersebut, unit vertical kementerian keuangan yang ada di kota palembang berkesempatan berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan anak-anak muda siswa sekolah rakyat menengah atas 7 palembang.
 dimotori oleh anak-anak muda relawan kementerian keuangan melalui tajuk “besanak”, kami para pegawai kemeterian keuangan mencoba memberikan pemahaman akan tugas dan fungsi kementerian keuangan.
baca juga:hari ini, kejurda bengkulu competition futsal digelar,dibuka langsung dewi coryati
baca juga:tkd dipangkas ratusan miliar, proyek abpn di daerah dikendalikan satker
sekolah rakyat seperti kita mafhum, merupakan salah satu asta cita yang digagas oleh presiden prabowo subianto di awal kepemimpinannya. 
program ini bertujuan mengatasi keterbatasan akses masyarakat kurang mampu terhadap pendidikan, sekaligus memotong rantai kemiskinan antar generasi. sekolah ini diharapkan dapat menghidupkan kembali harapan bagi anak-anak sekolah yang berasal dari keluarga miskin. 
sekolah yang dikelola dengan model asrama dan dikelola oleh tenaga pendidik terpilih ini juga dilengkapi dengan fasilitas terbaik, menggunakan learning management system, smartboard dan laptop. 
siswa sekolah dipilih dari anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya yang termasuk dalam kelompok desil 1 dan desil 2 berdasarkan data tunggal sosial dan ekonomi nasional (dtsen). sekolah ini dikelola oleh kementerian sosial dan melibatkan beberapa kementerian lain.
kondisi ini memicu saya untuk tidak banyak bicara teknis tentang apbn beserta komponennya, termasuk pajak. saya lebih tertarik untuk memberikan mereka semangat untuk tetap rajin belajar menimba ilmu dan dapat bermanfaat bagi orang lain. saya membandingkan diri saya saat seusia mereka dengan kondisi mereka saat ini. 
bahwa kondisi mereka lebih beruntung bila dibandingkan saya yang berasal dari desa. bahwa mereka sekarang sudah mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan yang lebih baik dari saya. sehingga masa depan mereka seharusnya dapat lebih baik dari kondisi saya saat ini.
ada optimisme yang luar biasa terpancar dari wajah para siswa di srma 7 palembang. sebagai sekolah yang baru berdiri, dan latar belakang murid yang berasal dari kalangan kurang beruntung, hari itu saya merasa kagum. 
saya melihat kekompakan mereka dan mendengar harapan dan cita-cita mereka. saya juga mendengar cerita kepala sekolah, betapa para siswa itu mengalami banyak kemajuan. 
siswa yang tadinya cenderung minder, kurang percaya diri, susah diatur dan kurang dapat membawa diri, hari itu saya saksikan dengan mata sendiri sudah berubah. 
mereka tampil rapi hari itu, aktif berinteraksi dengan para narasumber. tak ragu mengacungkan tangan ketika diminta menjawab pertanyaan. 
pengalaman berinteraksi dengan mereka menegaskan kembali tentang satu hal, bahwa investasi terbaik bangsa adalah di bidang sumber daya manusia (sdm).
konsep sekolah rakyat ini bukan sekadar program pendidikan, melainkan juga merupakan pengejawantahan langsung dari dua pilar utama dari delapan visi nasional yang dikenal sebagai asta cita. 
kita lihat asta cita keempat, yaitu memperkuat pembangunan sdm, sains, teknologi, dan pendidikan. demikian juga asta cita keenam, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
menciptakan sekolah rakyat yang inklusif dan berkualitas di seluruh negeri membutuhkan investasi masif dan terencana. inilah sebabnya mengapa harapan yang ditempa di ruang kelas sekolah rakyat pada akhirnya harus dikawal oleh seluruh kekuatan kementerian keuangan.
delapan misi asta cita mencakup spektrum pembangunan yang luas mulai dari pengokohan ideologi, pemantapan pertahanan dan kemandirian bangsa, peningkatan lapangan kerja dan infrastruktur, pembangunan sdm dan kesehatan, hilirisasi industri, pemerataan ekonomi, reformasi birokrasi, hingga penyelarasan lingkungan.
untuk membiayai program pemerintah ini, termasuk program quick win seperti sekolah rakyat, makan bergizi gratis (mbg), diperlukan arsitektur fiskal yang kokoh dan terintegrasi. 
disinilah diperlukan peran strategis dari kementerian keuangan, untuk menjaga kredibilitas apbn dan menjamin bahwa setiap rupiah dialokasikan secara efektif demi mencapai tujuan asta cita.
dalam mengawal tercapainya asta cita, kementerian keuangan dapat berperan dalam tiga pilar fungsi utama yang melibatkan semua unit eselon i di bawahnya. 
pertama, sebagai mesin penerimaan negara yang menjadi sumber pendanaan asta cita, kedua sebagai arsitek kebijakan fiscal yang memastikan bahwa apbn tetap sustainable dan terakhir kementerian keuangan berperan sebagai “penjaga gawang” yang memastikan bahwa dana yang telah dianggarkan dapat diserap dengan cepat dan tepat guna.
kementerian keuangan sebagai mesin penghasil penerimaan negara harus memastikan ketersediaan dana yang diperlukan untuk menjalankan asta cita. 
sumber penerimaan negara sesuai anggaran penerimaan belanja negara tahun 2025 berasal dari penerimaan perpajakan sebesar rp 2.490,9 triliun, penerimaan negara bukan pajak sebesar rp 513,6 triliun dan hibah sebesar rp 600 miliar. 
penerimaan perpajakan bersumber dari penerimaan pajak yang dikelola oleh direktorat jenderal pajak sebesar rp 2.189,3 triliun dan kepabeanan dan cukai yang dikelola oleh direktorat jenderal bea dan cukai sebesar rp 301,6 triliun. 
kedua unit eselon i di bawah kementerian keuangan inilah yang harus memastikan bahwa delapan puluh tiga persen penerimaan negara tersedia. 
kedua, kementerian keuangan melalui direktorat jenderal strategi ekonomi dan fiskal bertindak sebagai arsitek utama kebijakan fiskal. mereka bertanggung jawab merancang agar  apbn agar tetap sustainable di tengah tuntutan pembiayaan asta cita yang besar. 
mereka memberikan dukungan program dengan menyusun kerangka fiscal jangka menengah untuk asta cita kedua di bidang pertahanan, sumber daya manusia dan industrialisasi. 
direktorat jenderal anggaran yang bertugas untuk menetapkan alokasi anggaran dan pagu belanja perlu memastikan dana dialokasikan pada kegiatan prioritas yang memberikan multiplier effect (seperti pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan). direktorat jenderal anggaran lah yang memastikan bahwa ada alokasi pos anggaran untuk program-program asta cita.
setelah tersedia alokasi dana untuk asta cita, kemudian direktorat jenderal perbendaharaan mengambil peran penting untuk memastikan bahwa anggaran dapat tersedia, dan kemudian diserap dan disalurkan secara tepat guna. 
sebagai eksekutor anggaran dan pengelola kas negara, direktorat jenderal perbendaharaan musti memantau implementasi program di lapangan, misalnya memantau penyaluran dana untuk sekolah rakyat, maupun penyaluran makan bergizi gratis di satuan pusat pelayanan gizi. inilah peran “penjaga gawang” yang dijalankan oleh kementerian keuangan.
sebagai aktor utama pemerataan ekonomi melalui transfer ke daerah, secara singkat dapat dikatakan direktorat jenderal perimbangan keuangan mempunyai peran sentral, mulai dari perencanaan, penentuan alokasi, penyusunan regulasi, pengendalian hingga evaluasi terhadap dana transfer ke daerah ini.  
fungsi pengendalian dan evaluasi akan memastikan bahwa proses pencairan dana tkd dapat berjalan sesuai timeline dan sesuai peruntukan.
 sebagai contoh, alokasi dana untuk pengelolaan sekolah rakyat menengah atas, yang sebagian disalurkan melalui mekanisme transfer ke daerah harus tersedia dan dapat terserap dengan baik. 
dana bagi hasil, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana desa, merupakan beberapa contoh dana yang mesti dikelola oleh direktorat jenderal perimbangan keuangan.
beberapa yang penulis sebut di atas, hanyalah contoh dari peran dari beberapa unit eselon i di bawah kementerian keuangan yang kemudian melalui unit-unit vertikalnya berperan dalam melaksanakan dukungan terhadap asta cita. 
masih ada unit eselon i lain yang tidak penulis sampaikan di atas, namun tak kalah strategis perannya dalam mensukseskan program asta cita nan bermakna tersebut. 
dengan sinergi dari segenap jajaran yang solid, kementerian keuangan dapat menjadi pelaku utama sekaligus penopang suksesnya program asta cita.
baca juga:sekolah rakyat di kota dan kaur, pagu anggaran di kementerian pupr rp504 miliar
baca juga:kursus bahasa jepang disnakertrans benteng berakhir, 16 peserta siap berangkat ke jepang
tentunya dengan sinergi dengan kementerian, lembaga dan jajaran pemerintahan lainnya, tak hanya sekolah rakyat ataupun makan bergizi gratis saja, namun semua delapan cita dapat tercapai, sehingga indonesia emas 2045 bukan sekedar jargon semata, namun dapat tergapai. semangat inilah yang ingin dicapai oleh jajaran kementerian keuangan melalui hari oeang ke-79. 
selamat hari oeang!
oleh: moh makhfal nasirudin, pegawai direktorat jenderal pajak
disclaimer
*) tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi penulis bekerja. (*)